Mohon tunggu...
Untay SL
Untay SL Mohon Tunggu... -

Interests : reading,drawing,positive things.I'm observer,writer,and dreamer.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku dan Kaliku ( Kembalikan Kaliku Seperti Dulu Lagi )

24 Agustus 2010   15:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:44 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[caption id="attachment_237776" align="alignnone" width="150" caption="Gambar dari pkmijakarta.blogspot.com.Paling tidak ini menggambarkan keadaan "Kaliku" sekarang."][/caption]

Ada keinginan untuk menulis sesuatu yang ringan,membacanya dengan santai tanpa berfikir berat.Alhamdulillah  aku menulis kenangan masa kecil yang takterlupakan.Tentang Sungai tempat bermainku.Aku biasa menyebut dengan kali.Ya... Kaliku.

Kali ini saksi yang tak bisa terhapus ,laiknya tulisan yang salah dihapus dengan penghapus.Banyak pembelajaran yang kudapat. Karena kali ini masih hidup.Mengalirkan air,membawa apa saja yang dimasukkan di dalamnya sampai sekarang.Saksi bagaimana aku mengenal alam sebagai ciptaan Alloh,belajar menyayanginya dengan menjaga tidak membuang sampah ke kali agar tetap bersih dan airnya jernih.Belajar to resist/bertahan menghadapi kehidupan,dengan belajar berenang autodidak dan bisa melawan arus kali.Gaya bebas,kupu-kupu,punggung dll bisa.Sampai lompat dari tembok Pak Maksum trus nyebur ke kali yang tidak kurang dari 3 meter berani lho.Mungkin saat itu yang ada di benak Uun kecil,olahraga lompat papan kayak yang dilombakan di Olimpiade,Sea Games,atau PON yang dilihat di TV Bu Muji Guruku SD. Semua hal yang kulakukan di kaliku saat itu adalah bekerja ala anak kecil .Merupakan proses pembelajaran yang berharga.Bermain,menangkap ikan,sambil  menunggu "bunga cilang-cilung yang hanyut dibawa arus dari atas" kemudian saling mendahului siapa yang melihatnya duluan berarti itu miliknya lalu dikumpulkan sebanyak-banyaknya.Selesai bermain kita hitung hasil kerja kita.Ternyata kita belajar berkompetisi,bekerjasama yang baik agar hasilnya maksimal.Biasanya aku bermain di kali bersama adikku,teman tetangga dekat rumah.Kalau rame-rame seru. Kalau ditanya apa nama kali ini,aku tak tahu apa namanya.Mengenal kali ini sejak kecil,masih balita.Karena letaknya di samping rumah,mudah untuk berlama2 bersamanya.Airnya yang jernih.Bebatuan di dasar kali kelihatan dengan jelas.Bisa untuk ngaca.Berkaca di air kali adalah hal yang sering kulakukan.Pohon-pohon bambu yang rimbun di pinggirnya menambah kesejukan dan silir/angin sepoi-sepoi.Lama-lama jadi ngantuk duduk-duduk di bebatuan yang rata di sekitar pohon bambu.Selain untuk hanya sekedar duduk santai,bisa saya gunakan untuk belajar atau mengerjakan pr. Banyak hal yang selalu kuingat dengan kaliku.Kusebut kaliku,karena waktu kecil aku merasa kali ini milikku sebagai tempat/pos untuk bermain.Kalau dimarahin Ibu,lagi kesel paling larinya di sini di kaliku.Duduk,diam,kadang agak mau menangis.Kadang hanya sekedar main-main dengan air,kecipak-kecipuk atau mandi,ini ritual yang tak pernah terlupakan tiap hari.Bisa sampai lima kali mandi di sini tak ada bosannya.Sampai-sampai kalau mau les ke rumahnya Bu Sinuprih (salah satu Guru SDku ),ada temen yang udah njemput kusuruh tunggu dulu sampai selesai main dan mandi. Kaliku di samping rumah yang bening,jernih,sejuk itu kini sudah tidak ada lagi.Kaliku yang bening,adem,bisa buat ngaca hampir 20-27 tahun yang lalu. Sekarang tinggal kaliku yang menangis,mengaduh kalau bisa ngomong.Betapa tidak,airnya yang keruh kecoklatan bahkan cenderung hitam,banyak sampah yang dibawa,dan lain-lain.Batu yang dulu terlihat dari atas air sekarang tidak kutemui.Aku tidak bisa berkaca lagi seperti dulu. Kaliku..."Aku tetap merindukanmu",duduk berlama-lama menyelupkan 2 kaki kedalamnya tak mungkin mandi seperti dulu lagi,mencari ikan cethol atau wader..Selain malu mungkin sudah tidak ada ikannya.... Kaliku..."Mudah-mudahan orang yang rumahnya di pinggir kali agar sadar dan peduli betapa penting menyayangimu dengan tidak membuang sampah di dalamnya,menjaga kebersihan sekitar kali.Selain agar tidak terjadi banjir,akan enak dilihat,menenangkan hati dan pikiran. I 'll always love u "Kaliku"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun