Mohon tunggu...
Uum Umairoh
Uum Umairoh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Diary

Emerging Adulthood: Hal yang Sering Dirasakan Seseorang di Masa Fresh Graduate

7 Desember 2021   21:17 Diperbarui: 7 Desember 2021   22:08 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Menurut saya posisi setelah lulus masa sekolah tidaklah mudah khususnya pada masa setelah lulus SMA/SMK,  usia  mulai 18 tahun dimana sudah menginjak umur dewasa. Pada usia ini merupakan masa transisi remaja menuju dewasa, pemikiran seseorang pada masa ini mulai berubah cenderung kearah yang lebih serius dalam menanggapi sebuah permasalahan  kehidupan. Perasaan cemas, kegelisahan, dan kebingungan yang sering dirasakan oleh seseorang di masa fresh gradute. Seseorang pada masa ini sering dilema karena harus menentukan sebuah keputusan apakah mau melanjutkan ke jenjang perkuliahan atau memilih untuk mencari pekerjaan. Masalah yang rentan terjadi pada usia ini berdasarkan pengalaman saya yaitu bermasalah dengan  diri sendiri.

Menuurt Santrock (2011) dalam (Putri, 2018) masa transisi remaja menuju dewasa yang berkisar umur anatra 18 tahun hingga 25 tahun merupakan tahap dewasa awal, pada masa ini seseorang sering melakukan kegiatan yang bersifat ekperimen dan mengekpolasi. Fase transisi ini disebut Emerging adulthood menurut Arnet (2000) dalam  (Putri, 2018). Pada masai ini  merupakan masa dimana seseorang melakukan penyesuaian diri terhadap pola lingkungann kehidupan dan memiliki sebuah harapan-harapan sosial yang baru. Seseoarang mulai memperhatikan lingkungan, diri sendiri dan keadaan sekitar secara kritis. Berdasarkan pengalaman saya, pada masa ini kita akan sering memikirkan dan memberikan pertanyaan terhadap diri sendiri seperti bertanya mau jadi apa, mengenai cita-cita kita apakah kita bisa untuk mencapai cita-cita itu, dan mulai mencari-cari kelebihan diri sendiri.

Saat yang paling penting dan terasa sangat sulit bagi seseorang yaitu waktu ketika seseorang yang baru saja menyelesaikan dari satu tahap jenjang pendidikan tertentu, seseorang sering bertanya mengenai masa depan yang berasal dari sebuah kecemasan dan kekhawatiran tentang masa depannya (AlHusaini, 2005). Hal ini memang benar terjadi karena berdasarkan pengelaman saya, pada masa sering terjadi dimana kehilangan rasa percaya diri, sebagian orang pada masa ini mulai bertanya akan tentang dirinya, dan merasa sulit untuk mengenal diri sendiri. Kemudian adanya perasaan overthingking dimana terlalu mencemaskan masa depan nanti dan masa ini menurut saya terkadang terasa sangat berat untuk dijalani karena banyak sekali persepsi-persepsi yang dibuat oleh diri kita sendiri yang membuat diri kita bingung.

Saya rasa pada masa-masa ini kita membutuhkan seseorang yang bisa mendukung  kita untuk bisa mengembangkan potensi diri kita. Karena untuk mencari jati diri kita perlu adanya sebuah dorongan dari orang lain. Hal yang paling penting yang harus dilakukan oleh seseorang pada fase ini yaitu mengenal diri sendiri terlebih dahulu, ketahui apa kesukaan, kelebihan dan kekurangan diri kita. Dengan seperti ini maka kita akan mengatahui bidang apa yang baik untuk diri kita. Kemudian hal perlu di ingat pada masa ini seseorang memerlukan orang yang berperan untuk mengarahkan dan memberikan sebuah motivasi positif, karena pada masa ini pemikirna seseorang  terkadang mudah berfikir negatif khusunya dalam menilai dirinya sendiri. Terkadang kondisi psikisnya harus menjadi perhatian  karena akibat dari merasakan kecemasan berlebihan membuat dirinya meraskan sedikit strees. Hendaknya ada orang di sekitar yang bisa menjadi pendengar yang baik, karena pada posisi seperti ini seseorang membutuhkan orang lain sebagai tempat bercerita, menyampaikan keluh kesah yang dirasakan, dan yang pasti membutuhkan sebuah masukan-masukan untuk membangun semangatnya kembali dalam menjalani kehidupan yang nyata.

Pada masa ini memang tidaklah mudah, sering kali diri kita dibayang-bayangi oleh ketakutan akan masa depan. Tetapi perlu kita ketahui jangan sampai sebuah pemikiran itu terlalu berlebihan. Sehingga membuat kita terlalu sibuk memikirkan kecemasan itu dan lupa akan bergerak untuk memperbaiki semuanya. Pada masa ini kita harus belajar untuk mengatur emosi kita, mencoba mengubah mindset kita untuk selalu berpikir  positif khusunya dalam urusan masa depan. Bila seseorang berpikir positif  mengenai masa depannya, maka cakrawala masa depanyapun akan lebih luas, memiliki semangat yang tinggi dan pemikiranya akan lebih jauh ke depan. (AlHusaini, 2005). Berdoa dan berusaha juga tidak kalah penting ketika berada dalam posisi seperti ini, karena harus kita ingat bahwa segala sesuatu berada pada kuasa Tuhan Yang Maha Segalanya.

Maka dari itu mengenali diri sendiri, berpikir positif, percaya diri, selalu berdoa dan selalu berusaha adalah hal yang sangat penting untu kita lakukan dalam fase-fase ini. Membuang segala pikiran negatif dan bergerak dengan aksi positif, keluar dari zona nyaman adalah sesuatu yang harus kita lakukan mulai sekarang. 

Sumber Referensi:

Putri, A. F. (2018). Pentingnya Orang Dewasa Awal Menyelesaikan Tugas Perkembangannya. SCHOULID: Indonesian Journal of School Counseling, 3(2), 35. https://doi.org/10.23916/08430011

Al-Husaini, A. A. (2005). Jangan Takut Menatap Masa Depan. Jakarta:Pustaka At-Tazkia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun