Mohon tunggu...
MAULIDAR FYANSYAH
MAULIDAR FYANSYAH Mohon Tunggu... -

http://uuldbs.wordpress.com/2010/05/28/dengan-bergabung-dbs-kita-dapat-berbuat-banyak-kemaslahatan-bantu-membantu-tolong-menolong-bahu-membahu-dengan-rasa-persaudaraan-cinta-kasih/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rebah Malam

25 Juni 2010   19:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:17 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

malam yang haruk pikuk itu
akhirnya rebah jua dipangkuanku
tinggallah jejak senyap yang kerap kali memejamkan matanya.
percuma saja bersenandung, malam tampaknya semakin kelam, semakin terlena serupa lenyaknya bayi diayunan semusim.

tubuh-tubuh rindu yang berdiri di pelupuk malam itu hanya sebatas hikayat. tak pernah menuntaskan kisah, tak pula merekahkan impian. diantara jeda yang menyilau, setual kenangan pun tak melintas di sini. di malam yang rebah ini...

hanya kuingin seutas cahaya yang dapat mengikat tapak saat dimana gelap memantul menyerupai gema...

Bye : Jevri Al-Malay

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun