begitu pula jika kita ingin mendapatkan penghasilan.
Itulah bedanya antara mau dan kemauan.
Sekedar ingin makan berarti kita baru sampai pada tahap “MAU”, dan itu tidak berarti apa-apa,
dia baru akan bermanfaat jika “MAU”-nya berubah menjadi “KEMAUAN” yang berbentuk tindakan nyata untuk mewujudkannya.
Namun yang disayangkan, “KEMAUAN” tersebut baru kita miliki pada hal-hal seperti contoh di atas.
Adapun pada hal-hal yang lainnya, sering “KEMAUAN” kita hanya sebatas “MAU” saja.
Jika ditanya kepada seluruh wanita, apakah mereka ingin menjadi seorang istri shalehah?
Maka semuanya akan menjawab: “YA”. Namun banyak yang hanya sampai disitu,
selebihnya tidak ada tindakan nyata yang dia lakukan untuk mewujudkannya.
Dirinya tidak bergerak untuk menempuh sarana atau jalan yang dapat mengantarkannya kesana.
Ibadah jarang dilakukan, al-Qur’an dan buku-buku Islami tidak pernah dibaca, teman-teman yang shaleh justru dia dijauhi dan malah di benci.