Mohon tunggu...
Utsman Al Ammar
Utsman Al Ammar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Negeri Malang

Mahasigma

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bagaimana Aksiologi Merespon Krisis Moral yang Terjadi

17 Oktober 2024   22:26 Diperbarui: 17 Oktober 2024   22:34 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Miris, sangat miris melihat perkembangan moral dan adab yang semakin hari bertambah rusak. Entah salah siapa dan entah apa yang membuat moral dan adab anak-anak sekarang menjadi moral dan adab yang bobrok alias hancur, bahkan bisa dikatakan tidak bermoral dan beradab sama sekali.

 Sebenarnya apa yang membuat moral dan adab anak zaman sekarang begitu hancur, apakah karena orang tua? apakah karena guru? Atau bahkan karena teman?
Lihatlah kehancuran moral dan adab yang terus hancur saat ini, sangat menyayat hati. Bagaimana tidak, lihat saja anak-anak di luar sana yang tidak sopan terhadap teman sebayanya, terhadap kakaknya, gurunya, bahkan orang tuannya sendiri. MIRIS!! MENJIJIKKAN!! BAHKAN TIDAK BISA DIKATAKAN SEORANG ANAK JIKA KELAKUANNYA SAJA SEPERTI SETAN!! (Maaf emosi)


Sebenarnya dari dahulu banyak sekali kasus yang berkaitan dengan moral dan adab murid terhadap gurunya, tapi itu tidak separah pada saat ini. Baru-baru ini terjadi beberapa kasus yang menggemparkan dunia maya yang berorientasi terhadap moral dan adab murid terhadap gurunya.


Pertama, ada sebuah kasus di kabupaten Gresik, seorang murid SMP menantang gurunya untuk berantem dengan murid tersebut. Yap, seorang murid SMP, bahkan di umur yang sudah masuk masa dewasa seperti itu saja belum mempunyai moral dan adab terhadap orang lain. Bagaimanalah kehidupan dia pada saat kecil, apakah tidak dibentuk moral oleh orang tuanya? Atau saat SD, apakah tidak ada pelajaran moral dan adab?. Tidak mungkin tidak ada pelajaran adab saat TK ataupun SD, sedangkan moral dan adab adalah konsep dasar dari perilaku manusia terhadap diri sendiri maupun orang lain yang di mana konsep itu harus dimiliki oleh semua orang.
Hancur! Sehancur-hancurnya saat melihat bocah SMP yang sudah bukan "bocah" itu petantang petenteng maju ke depan guru dan tangannya meraih kerah baju sang guru demi bisa mencekiknya. Di sinilah peran cabang ilmu filsafat mengkaji hal itu, yaitu aksiologi. Aksiologi sendiri adalah cabang ilmu filsafat yang mengkaji dan mempelajari tentang nilai-nilai terutama nilai etika dan estetika dan bagaimana nilai itu berhubungan dengan ilmu pengetahuan. Aksiologi membahas bagaimana ilmu pengetahuan berkembang dan mempengaruhi moral serta etika seseorang, atau bisa juga bagaimana moral itu mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan.

Aksiologi sendiri sudah menjelaskan bahwa yang mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan adalah nilai-nilai baik moral maupun praktis, namun, bagaimana mungkin ilmu pengetahuan itu berkembang jika moral saja tak dimiliki oleh para pencari ilmu. Sungguh miris, sesorang yang seharusnya menghormati guru agar mendapatkan ilmu malah menantang sang pemberi ilmu.

Jika membahas sebuah moral dan adab tidak akan ada habisnya, oleh karena itu aksiologi akan terus tetap eksis sampai kapanpun karena itu adalah tugas aksiologi untuk mengkaji nilai-nilai moral dan praktis.

Krisis moral juga sudah dialami oleh anak-anak SD pada saat ini, ada sebuah kasus yang membuat para netizen merasa jijik. Pasalnya, ada seorang murid SD yang mengirim pesan tidak baik kepada gurunya, bukan hanya tidak baik melainkan juga vulgar. Berawal dari sapaan biasa, kemudian berlanjut dengan pertanyaan dari sang murid yang bertuliskan "Mau kue gk bu?", berujung candaan kotor yang sangat amat kotor. Saya sampai tidak bisa berkata-kata saat melihat sebuah postingan seseorang di aplikasi X, saya merasa bahwa krisis moral di indonesia sudah sangat amat parah, bahkan anak SD yang terkenal polos pun bisa mengungkapkan kata-kata kotor seperti itu. Sungguh menjijikkan melihat sebuah ketikan kotor anak SD yang dia anggap itu hanyalah sebuah "candaan", sungguh biadab anak-anak zaman sekarang, seperti tidak pernah diajarkan moral dan adab.

Ini lah gunanya aksiologi ilmu komunikasi, yang membahas bagaimana moral dan etika dalam berkomunikasi. Komunikator dan komunikan harus sama-sama mempunyai adab, sang komunikator harus punya etika dalam menyampaikan pesan, seperti mengirim pesan dengan kata-kata yang baik. Dan sang komunikan juga harus punya etika dalam menerima pesan sang komunikator, seperti mendengakan atau memberi feedback yang setimpal. Di sinilah aksiologi akan mengevaluasi moral dan etika dalam berkomuikasi.
Menurut saya aksiologi juga harus meninjau bagaimana ilmu-ilmu saat ini dapat membentuk sebuah moral dalam diri manusia khususnya anak-anak yang sedang dalam masa pengembangan emosi. Karena jika sebuah moral sudah rusak, maka akan rusaklah kehidupan diri seorang itu dan sekitarnya.

Kenapa dari awal saya mengulang kata "moral dan adab" adalah untuk menyadarkan para pembaca sekalian agar menyadari pentingnya moral dan adab. Karena moral tidak ada gunanya jika tak memiliki adab dan adab tidak akan bisa dilakukan tanpa moral. Marilah bersama-sama membangun moral dan adab untuk diri kita sendiri dan orang lain demi masa depan yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun