Mohon tunggu...
Utris Sutrisna
Utris Sutrisna Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

saya seorang pengajar yang tertarik dengan dunia tulis menulis, pengembangan diri dan motivasi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Rehat Sejenak Kemudian Nikmati Hal Sederhana

9 Juni 2024   20:03 Diperbarui: 9 Juni 2024   20:15 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
id.pinterest.com/i.pinimg.com

Pernahkah kamu merasa jenuh dan capai sekali dengan hidup yang kamu jalani? tumpukan tugas yang terus bertambah, masalah datang silih berganti. Aarghh...pokoknya ruwet banget pikiran kaya benang kusut. Mungkin ini cara Allah negur kamu supaya makin rajin ibadah lagi dan ingat sama Allah yang sudah menciptakan kamu.

Kalau kamu ada di posisi itu cobain deh sengaja pergi ke masjid lalu ambil wudhu terus sholat kemudian dzikir sebentar rasain suasana tenang dan teduhnya rumah Allah itu, rasanya pikiran dan hati seolah di charge kembali jadi segar lagi. Setelahnya duduk-duduk dulu di teras masjid sambil melihat suasana yang ada di sana. Kadang kita akan mendapati keluarga kecil yang bercengkrama di sana, ayah dan anak yang sedang bermain disambut tawa renyah dari sang ibu. Melihat lagi ke arah lain ada bapak-bapak sedang beristirahat bahkan sampai tidur terlihat nyenyak sekali seolah tidak memiliki beban. Ada yang sedang baca Al Quran yang dengan mendengarnya tidak tau kenapa ada ketenangan dalam hati, dan ada juga anak-anak main berlarian kesana kemari.

Begitu banyak hal sederhana yang mampir ke kehidupan kita yang sebenarnya dapat menjadi obat untuk kita supaya tetap semangat dan tetap bahagia menjalani kehidupan tapi kadang kitanya yang belum pandai mengambil hikmah dari hal sederhana itu. Padahal sering kita dengar kalimat "Bahagia itu sederhana" yang menunjukkan bahwa kebahagiaan itu tidak selalu identik dengan kemewahan, kekayaan ataupun bersifat materi saja tetapi karena sedang kalut pikirannya jadi kita hanya fokus pada kekurangan dan masalah yang dihadapi saja.

Seperti sedang melakukan perjalanan panjang memang dibutuhkan rehat sebentar untuk memulihkan tenaga yang sudah mulai letih, mengisi kembali perbekalan dan juga menghindari kejenuhan yang melanda. Begitu juga dengan hidup kita yang mungkin selama ini terlalu ngoyo bekerja bahkan terlalu berambisi meraih impian dan cita sehingga lupa kalau kita butuh untuk rehat sejenak menikmati kehidupan.

Tidak harus hal-hal yang luar biasa untuk bisa menikmati hidup, cukup dengan hal sederhana kita juga bisa mendapatkan itu. Misalnya melakukan kembali apa yang menjadi hobi kita ataupun sekadar  jalan-jalan mencari cemilan dapat menjadi pilihan untuk refresh dari rutinitas bahkan bisa merajut kembali tali silaturahmi dengan sahabat lama ketika sekolah yang sudah lama tak komunikasi juga dapat memberikan kita kebahagiaan karena kenangan-kenangan indah masa sekolah dulu jadi teringat kembali.

Hidup ini tidak akan ada hentinya jika terus dikejar, ditambah lagi sifat manusia yang tidak pernah puas akan sesuatu karena memang kita diciptakan bukan untuk itu, manusia diciptakan untuk beribadah kepada Allah sesuai dengan firman-Nya dalam Q.S Ad Dzariyat Ayat 56. Oleh karena itu, mari belajar menikmati dan mensyukuri segala sesuatu yang sudah kita miliki dan jangan terlalu memaksakan diri dalam mengejar kesuksesan, tidak ada salahnya kita rehat sejenak baru kemudian melanjutkan lagi perjalanan.

Diakhir kalimat izinkan saya, mengingatkan dan juga menguatkan dengan beberpa kalimat berikut ini.

 "Hidup itu sederhana, yang sulit adalah manusianya."

"Hidup penuh makna adalah saat kita mampu bahagia dengan apa yang kita miliki, bukan apa yang kita inginkan."

"Kenikmatan sejati bukanlah tentang memiliki banyak hal, tetapi tentang menikmati hal-hal sederhana dengan hati yang tulus."

Tangerang, 9 Juni 2024

Utris Sutrisna

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun