Mohon tunggu...
Utris Sutrisna
Utris Sutrisna Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

saya seorang pengajar yang tertarik dengan dunia tulis menulis, pengembangan diri dan motivasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hubungan Pembelajaran Diferensiasi dengan Growth Mindset

26 Maret 2024   07:00 Diperbarui: 26 Maret 2024   07:07 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembelajaran diferensiasi sangat sering sekali terdengar belakangan ini di kalangan pendidikan, seiring dengan semakin banyak juga orang yang berbicara tentang Kurikulum Merdeka. Tentu sudah banyak yang mengetahui juga definisi dari pembelajaran diferensiasi itu seperti apa? menurut saya pembelajaran diferensiasi adalah proses pembelajaran yang mengusahakan  terciptanya pembelajaran yang mampu memfasilitasi semua kebutuhan peserta didik sesuai dengan minat dan bakatnya.

Praktik di lapangan tentu bukan sesuatu yang mudah untuk dilakukan oleh seorang guru. Kendala-kendala seperti banyaknya jumlah siswa dalam satu kelas, ketidaktersediaan prasarana yang memadai dan termasuk kompetensi guru itu sendiri menjadi penyebab tidak mudahnya menerapkan pembelajaran diferensiasi ini. Oleh akrena itu, saya menggunakan diksi usaha seorang guru untuk menciptakan proses pembelajaran yang mampu memfasilitasi semua kebutuhan peserta didik sesuai dengan minat dan bakatnya sehingga apapun kendala yang dihadapi seharusnya masih bisa untuk dilakukan terlepas hal itu optimal ataupun tidak.

Diferensiasi pembelajaran memiliki empat jenis, yaitu diferensiasi proses, konten, produk dan lingkungan belajar. Sudah banyak pembahasan mengenai hal ini bahkan contoh-contoh implementasinya pun sudah banyak berseliweran baik di chanel youtube maupun media lain seperti aplikasi PMM dsb yang sekarang kita kenal dengan istilah praktik baik. Namun pada tulisan ini saya mencoba memberikan sudut pandang lain berkaitan dengan pembelajaran diferensiasi ini yaitu dikaitkan dengan Al Quran dan juga Growth Mindset.

  • Pembelajaran diferensiasi menurut Al Quran

Ternyata dalam Al Quran pembelajaran diferensiasi ini sudah dibahas jauh pada zaman nabi Muhammad SAW tepatnya ada pada surat Al Isro Ayat 84 yang berbunyi "Katakanlah (Nabi Muhammad), "Setiap orang berbuat sesuai dengan pembawaannya masing-masing." Maka, Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya". Menurut beberapa ahli tafsir dikutip dari tafsirweb.com ayat ini menjelaskan bahwa "semuanya telah dimudahkan terhadap apa yang diciptakan untuknya", maka perhatikanlah kesesuaian bakat dan kemampuanmu, dan kembangkanlah untuk kamu pergunakan di jalan Allah . . ."

Ternyata sebagai seorang muslim kita juga di ajarkan oleh Allah bahwa dalam beribadah, melakukan kebaikan dan kebermanfaatan diminta untuk memperhatikan bakat dan kemampuan kita masing-masing. Jika kita diberi kelebihan ataupun kemampuan dalam bidang menulis maka gunakan itu untuk menyebarluaskan agama Allah, jika diberi kelebihan menjadi seorang yang pandai berjualan maka gunakan juga untuk kebaikan di jalan Allah dan masih banyak lagi.

Dari hal itu kita bisa menarik benang merah bahwa pembelajaran diferensiasi sudah digunakan oleh Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan agama islam. Bagaimana cara Rasulullah memperlakukan sahabat sesuai karakternya, misal memperlakukan umar bin khattab pasti berbeda dengan Abu Bakar Ashiddiq.

Kemudian pembelajaran diferensiasi juga memiliki hubungan dengan growth mindset. Ketika guru sudah menerapkan pembelajaran diferensiasi di kelas, guru dapat mendeteksi kemampuan individu siswa dan juga tentu memiliki catatan perkembangan pembelajaran siswa lebih detail sehingga guru dan siswa dapat lebih jelas melihat perkembangan pembelajarannya.

Siswa tidak perlu dibandingkan capaian hasil belajarnya dengan teman di sekitarnya karena mereka akan membandingkan capaian yang sudah diperolehnya sehingga siswa bisa fokus akan perbaikan untuk kekurangannya masing-masing. Begitupun dengan guru dapat memberikan dorongan (saran dan apresiasi) optimal bagi siswa dalam meningkatkan capaian hasil belajarnya. Proses refleksi, evaluasi dan mengapresiasi kemajuan yang dilakukan masing-masing siswa inilah yang dapat menumbuhkan growth mindset.

Referensi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun