Mohon tunggu...
Utris Sutrisna
Utris Sutrisna Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

saya seorang pengajar yang tertarik dengan dunia tulis menulis, pengembangan diri dan motivasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mempelajari Growth Mindset dari Kisah Nabi Nuh AS

8 Juli 2023   15:27 Diperbarui: 9 Juli 2023   09:21 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ihttps://id.pinterest.com/pin/249879479317025367/

Pada tulisan saya sebelumnya sudah disampaikan mengenai apa itu growth mindset dan bagaimana growth mindset itu melekat pada sosok nabi Adam AS (https://www.kompasiana.com/utris091/64a2e15108a8b558c4483092/mempelajari-growth-mindset-dari-kisah-nabi-adam-as). Kini mari kita coba selami dan pelajari bagaimana sosok utusan Allah yang lain dalam menyampaikan ajaran-Nya yaitu Nabi Nuh AS.

Nabi Nuh AS adalah manusia yang terpilih untuk mendapatkan tugas (risalah) memberikan peringatan kepada umat-nya supaya hanya beribadah kepada Allah dan karena risalah ini nabi Nuh AS juga disebut sebagai seorang rasul. Kenapa uamtnya harus diberikan peringatan? karena pada masa itu orang-orang banyak yang menuhankan patung. Jadi pada waktu itu sebenarnya umat Nabi Nuh masih memegang teguh ajaran Allah untuk beribadah kepada-Nya yang dibimbing oleh lima orang sholeh yang bernama Wadd, Suwwa', Yaghuts, Ya'uq dan Nasr. Setelah mereka meninggal, kemudian iblis dengan keterampilannya membujuk manusia dalam kesesatan yaitu membuat patung untuk ke-lima orang sholeh tadi dengan tujuan untuk mengingat jasa dakwah mereka dan memunculkan kembali semangat beribadah. Akan tetapi kenyataannya, justru orang-orang banyak yang menuhankan patung tersbut. Hal ini dijelaskan dalam Q.S Nuh Ayat 23 yang artinya "Dan mereka berkata: "Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwwa', yaghuts, ya'uq dan nasr".

Nabi Nuh AS mengajak umatnya untuk kembali menyembah Allah dengan waktu yang sangat lama yakni 950 tahun. Dengan waktu selama itu, hanya sedikit saja yang mau mendengar seruan dan mengikuti ajaran yang di sampaikannya, bahkan ada yang mengatakan hanya 80 orang saja. Ini menandakan bahwa begitu bebalnya orang-orang pada waktu itu untuk menerima kebaikan dakwahnya. Dan bisa kita bayangkan betapa berat dan sulitnya perjalanan dakwah beliau dari hinaan, cacian, ejekan, penolakan tentunya sudah sering diterima bahkan tantangan dakwah itu ada pada keluarganya sendiri yakni istri dan salah satu anaknya yang tidak mau mengikuti seruan beliau sampai akhir hayatnya.

Jika kita kaitkan dengan konsep growth mindset, perjuangan dakwah Nabi Nuh AS ini dapat kita highlight dari lamanya waktu berdakwah yaitu sebenarnya beliau sedang memberikan pelajaran tentang apa yang dinamakan konsistensi. Bagaimana ketekunan dan sikap pantang menyerah beliau dalam berdakwah dengan segala rintangan dan cobaan yang diterima bahkan dari keluraganya sendiripun tidak menyurutkannya untuk tetap fokus mengajak umatnya untuk menyembah Allah SWT. Ternyata yang mencontohkan bahwa dengan konsistensi seseorang akan mendapat keberhasilan itu sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu sehingga sebenarnya sangat perlu untuk kita, terutama seorang muslim terus belajar dan mengkaji lebih dalam tentang sirah nabawiyah ini yang dengannya begitu banyak hikmah dan pelajaran yang bisa dipetik.

https://id.pinterest.com/pin/671951206923335832/
https://id.pinterest.com/pin/671951206923335832/

Kemudian Nabi Nuh juga mengajarkan kita untuk menjadi seseorang yang kreatif, out of the box, berani berbeda dengan kebanyakan orang. Hal itu bisa dilihat ketika Nabi Nuh AS diperintahkan untuk membuat sebuah kapal yang begitu besar pada zaman dimana teknologi modern belum ada. Umatnya banyak yang mengejek ketika proses pembuatannya, mereka tidak percaya terhadap apa yang disampaikan kalau nanti akan terjadi bencana banjir yang sangat besar karena bagaimana mungkin banjir besar akan datang, wilayah kita saja jauh dari perairan. Kurang lebih seperti itu, jika saya boleh mendeskripsikan keheranan umat Nabi Nuh AS pada waktu itu.

Bagi saya pribadi ada juga pertanyaan yang muncul terkait pembuatan kapal ini salah satunya bagaimana cara Nabi Nuh membuat sebuah kapal yang begitu besar padahal  zaman sebelumnya saja belum pernah ada yang membuat sebuah kapal. Berarti Nabi Nuh AS adalah orang pertama yang membuat kapal di dunia ini sehingga saya meyakini sebenarnya kapal-kapal yang ada sekarang merupakan pengembangan dari kapal yang dibuat oleh Nabi Nuh AS. Hal ini menjadi penguat bahwa Nabi Nuh AS adalah orang yang cerdas dan kreatif.

Wallahu A'lam bish-shawab

           

Referensi :

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun