Mohon tunggu...
Utrii Vaa
Utrii Vaa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi menulis,mendengrkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Perkembangan Psikososial (Erick Erickson)

28 Oktober 2024   13:53 Diperbarui: 28 Oktober 2024   13:59 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

* Erikson menekankan kesadaran individu untuk menyesuaikan diri dengan pengaruh sosial. Pusat perhatian psikologi ego adalah kemasakan ego yang sehat, alih-alih konflik salah suai yang neurotik.

* Erikson berusaha mengembangkan teori pikiran dari Freud dengan menambahkan konsep epigenetik kepribadian.

* Erikson secara eksplisit mengemukakan bahwa motif mungkin berasal dari  id yang taksadar, namun motif itu bisa membebaskan diri dari id seperti individu meninggalkan peran sosial di masa lalunya. Fungsi ego dalam pemecahan masalah, persepsi, identitas ego, dan dasar kepercayaan bebas dari Id, membangun sistem kerja sendiri yang terlepas dari sitem kerja id.

* Erikson menganggap ego sebagai sumber kesadaran diri seseorang. Selama menyesuaikan diri dengan realita, ego mengembangkan perasaan keberlanjutan diri dengan masa lalu dan masa yang akan datang.

Perkembangan berlangsung melalui penyelesaian krisis-krisis yang ada pada tahapan perkembangan yang terjadi berurutan.

#Kesimpulan pandangan Freud dan Erik Erikson

Padangan teori perkembangan kepribadian yang dikemukakan Erik Erikson merupakan salah satu teori yang memiliki pengaruh kuat dalam psikologi. Bersama dengan Sigmund Freud, Erikson mendapat posisi penting dalam psikologi. Hal ini dikarenakan ia menjelaskan tahap perkembangan manusia mulai dari lahir hingga lanjut usia; satu hal yang tidak dilakukan oleh Freud. Selain itu karena Freud lebih banyak berbicara dalam sosial  ketidak sadaran manusia, sementara teori Erikson yang membawa aspek kehidupan sosial dan fungsi budaya dianggap lebih realistis.

Seperfi teori Freud, teori Erikson juga membagi proses-proses perkembangan ke dalam serangkaian tahapan yang diatur oleh kekuatan-kekuatan maturasional dan ditandai oleh adanya konflik. Teori Erikson terdiri atas delapan tahapan semacam itu, yang masing-masingnya terkait dengan krisis yang harus diselesaikan oleh individu untuk bisa berpindah ke tahapan berikutnya.Apabila teori Freud bertumpu pada hubungan antara energi kehidupan (libido) dengan fungsi-fungsi psikologis individu, teori Erikson menekankan pentingnya kedudukan ego. Bagi Erikson, ego merupakan struktur penyatu, dan kekuatan ego merupakan lem yang merekatkan berbagai aspek atau dimensi fungsi-fungsi psikologis.

Jadi Ketika ego goyah dan tidak bisa menangani suatu krisis, maka

perkembangan pun menjadi terancam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun