Mohon tunggu...
Doyo Utomo
Doyo Utomo Mohon Tunggu... Konsultan - Alumni Universitas Tanjungpura

Advocate & Legal Consultan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Keseratus

20 Maret 2019   10:51 Diperbarui: 20 Maret 2019   11:16 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

rindu adalah cara terbaik untuk mengingatnya

ya, sudah beberapa bulan ia pergi

pergi selamanya

pergi meninggalkanku, ayahku, ibuku, dan saudara-saudaraku yang lain


memoriku terus mengingatnya

kala umurku beranjak enam tahun

ia menggendongku, mengajakku bermain sepeda, bermain layang-layang


waktu aku terjatuh, ayahku memarahinya


ingatan itu tak bisa aku lupakan begitu saja


ia adalah sosok yang kuat, tegar dan tidak mudah terpengaruh

kuambil secarik kertas di lemari miliknya

kubuka dan kubaca

bibirku bergetar membaca paragraf pertama

air mataku menetes dan aku meraung tak bisa berkata apa-apa

ungkapan yang ia tuliskan begitu indah dan bermakna

aku lupa bahwa hari ini adalah hari keseratusnya.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun