[caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="ukiran relief 3 dimensi"][/caption] Mengukir dengan bahan kayu sudah banyak dilakukan para seniman ukir sejak berpuluh-puluh atau bahkan ratusan tahun yang lalu. Beberapa orang melakukannya untuk hobi dan kesenangan, ada juga yang karena tuntutan pekerjaan untuk mencari nafkah. Ada banyak cara untuk mengukir kayu, dari cara yang paling sederhana atau mengukir dengan tingkat kesulitan dan butuh penguasaan yang kompleks. Teknik yang digunakan untuk mengukir berbahan kayu bisa dimulai dari pemotongan kayu utuh hingga memahat serta proses finishing. Berikut adalah beberapa teknik dan cara paling mudah dan paling efektif untuk membantu Anda memulai pembuatan ukiran kayu. [caption id="attachment_346238" align="aligncenter" width="300" caption="kayu jati utuh"][/caption]
Pemotongan Kayu Utuh
Pemotongan kayu adalah hal yang paling awal untuk membuat pola ukiran. Memotong pada sebuah kayu datar untuk membuat pola ukiran sehingga tampak menjadi tiga dimensi. Proses pemotongan ini biasa dilakukan dengan sebuah gergaji manual atau mesin. Kemudian setelah sudah dapat ukuran yang kita perlukan, lalu memotong kayu secara tepat. [caption id="attachment_346239" align="aligncenter" width="300" caption="pola motif ukiran"]
Menggambar Pola Ukiran
Menggambar ukiran dengan alat gambar seperti biasa. Namun perlu diketahui bahwa kayu merupakan benda padat namun berserat. Kita harus bisa menggambar dengan alat tulis yang cuckup tebal agar tidak mudah mengikis terserap kayu. Selain dengan teknik menggambar langsung, kita juga bisa menggunakan dengan teknik menempel. Teknik ini cukup sering digunakan karena cukup mudah. Kita hanya perlu mengeprint atau memfoto copy gambar, lalu kemudian menempel dengan lem pada bilah kayu yang akan Kita ukir. [caption id="attachment_346240" align="aligncenter" width="300" caption="alat pahat ukir"]
Alat Untuk Mengukir Kayu
Alat pahat, palu, dan meteran adalah hal wajib yang Kita punya untuk mengukir kayu. Palu ukir biasanya terbuat dari kayu yang keras, gunanya agar tidak cepat tipis terkena pahat besi. Untuk pahat biasanya terbuat dari besi yang diolah sedemikian rupa sehingga berbentuk menjadi benda runcing dan tajam untuk mengeruk dan mengolah kayu. Sedangkan meteran digunakan untuk memberi jarak dan ukuran yang Kita butuhkan jika ada gambar pola atau tempelan pola ukir yang kurang jelas. Jangan sampai Kita tidak bisa memberi ukuran yang pas pada ukiran, karena ini akan berpengaruh pada ukiran yang sudah jadi nantinya. [caption id="attachment_278401" align="aligncenter" width="300" caption="mengukir kayu"]
Teknik Mengukir Kayu
Teknik mengukir kayu dibedakan menjadi 2 bagian, yang pertama untuk ukiran dua dimensi (benda seni untuk benda pakai, seperti: kursi, meja, dipan,dll) dan tehnik kedua untuk ukiran 3 dimensi (digunakan untuk ukiran seperti relung, yang diukir sambai bawah dan runcing). Tehnik 2 dimensi ini terdiri dari pengolahan kayu dari sebuah papan datar dari kayu dan hanya diberi cekungan atau lekukan yang tidak terlalu dalam. Penciptaan objek ini tidak terlalu sulit, karena Kita hanya perlu meluruskan atau mengikuti pola ukiran yang sudah Kita buat sebelumnya. Sedangkan untuk tehnik 3 dimensi adalah teknik yang cukup sulit dan rumit. Tehnik 3 dimensi pengerjaannya melalui pola yang sembarang dengan motif dari pengrajin ukir itu sendiri. Meskipun sudah digambar dengan pola namun hal itu tidak terlalu berpengaruh karena nantinya akan tetap di berikan sentuhan-sentuhan ukiran sepantasnya. Tetapi tentunya dengan kreasi-kreasi terbaik yang sudah dipunyai seniman ukir. [caption id="attachment_346243" align="aligncenter" width="300" caption="cara finishing ukiran"]
Teknik Finishing Ukiran Kayu
Cara memfinishing ukiran yang sudah jadi memerlukan ketelitian dan keahlian tersendiri. Proses akhir ini yang akan menjadikan ukiran itu terliat baik atau biasa saja. Kita harus pintar dan jeli memilih pengerjaan finishing untuk ukiran Kita. Dalam proses pengerjaan finishing 2 dimensi, amplas dan bahan warna kayu cukup mendominasi. Misal benda pakai seperti meja dan kursi, Kita hanya perlu menghaluskan lalu kemudian mewarnai agar menjadi indah. Sedangkan untuk proses finishing 3 dimensi Kita perlu tehnik yang lebih. Terkadang pengrajin ukiran 3 dimensi tidak perlu bahan warna untuk ukirannya, hal ini dilakukan agar ukiran terlihat tetap alami. Atau kalau memang diperlukan bahan warna, Kita bisa memilih warna-warna natural. Karena warna natural akan tetap menonjolkan sisi keindahan asli kayu. Beberapa seniman ukir Jepara malah hanya mewarnai bingkai pada ukiran 3 dimensi. Dedicated to Alm. Sutopo (pengukir relief asal senenan) "akan ku lestarikan ukiran relief om, seperti impianmu selama ini" NB: Link Youtube cara mewarnai ukiran