Mohon tunggu...
Umi Tina Rahayu
Umi Tina Rahayu Mohon Tunggu... -

dunia ada dalam genggamanmu

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ingat! Engkau adalah Guru

8 Mei 2016   08:26 Diperbarui: 8 Mei 2016   08:37 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesuai dengan yang tercantum dalam Undang-Undang No.141 tahun 2005, pasal 1, butir 1 tentang guru dan dosen, bahwa “yang disebut dengan guru adalah pendidik profesional dengan utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.”

Namun pada dasarnya, setiap orang adalah guru, sebagai contoh yang digugu dan ditiru, terutama pada anak-anak yang sering meniru apa yang dilakukan oleh orang-orang disekitarnya. Dikarenakan anak-anak adalah peniru ulung maka sudah selayaknya orangtua selalu mencontohkan hal-hal positif pada anak-anak mereka.

Biasanya, anak-anak di usia dini menerapkan apa yang mereka lihat, mereka dengar, dan mereka rasakan dari lingkungannya. Apa yang mereka dapatkan waktu kecil akan berbekas sangat kuat sampai mereka mnginjak dewasa. Seperti peribahasa yang sering kita dengar: belajar di waktu kecil bagaikan mengukir di atas batu.Oleh karena itu, orang dewasa yang dijadikan contoh oleh mereka, haruslah pintar-pintar dalam menjaga perilakunya sehingga dia bisa menjadi teladan yang baik bagi anak-anak.

Lihatlah, betapa anak-anak sekarang berusaha meniru apa yang mereka lihat dari artis-artis dan tayangan televisi, meskipun tidak jarang semua yang mereka serap berdampak negatif bagi perkembangan mental mereka.

Sekolah sebagai salah satu kekuatan besar dalam menciptakan agen perubahan perlu ditangani oleh guru-guru yang handal. Sekolah memerlukan guru yang berkualitas, profesional, dan mempunyai visi yang jauh akan perkembangan sumber daya manusia yang akan datang. Dengan demikian, seorang guru dapat menjadikan mereka sebagai generasi yang hebat dan mampu menjadi generasi rahmatan lil’alamin.Mereka pun akan menjadi manusia-manusia berkualitas, unggul, dan berdaya tahan tinggi dalam menghadapi perubahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun