Banyak orang mengira bahwa tugas seorang guru hanyalah mengeja huruf dan menghitung angka. Terlihat sangat sederhana bukan?
Sederhana?...............................
Namun, pada kenyataannya tidak sesederhana itu. Sebagai pemeran kedua setelah keluarga dalam hal mendidik anak, guru mempunyai peran yang sangat besar dalam tumbuh kembang seorang anak. Keberhasilan seorang anak saat mereka dewasa nanti, apakah dia menjadi orang baik atau jahat, pintar atau bodoh, sukses atau gagal, semua itu tergantung dari didikan guru mereka, selain didikan keluarga dan pengaruh lingkungannya.
Tidak ada seorang tokoh pun di dunia ini yang berhasil tanpa peran serta seorang guru. Dia tidak akan menjadi politikus handal, ilmuwan yang pintar, tentara yang gagah berani, dan sebagainya, terkecuali jika sebelumnya dia belajar banyak dari seorang guru.
Tahukah?
Bahkan, Rasulullah Saw. pun mengawali masa kecilnya dalam bimbingan seorang guru yang sekaligus menjadi ibu susunya, yaitu Halimatus Sa’diyah. Halimah lah yang mengajarkan kepada Rasulullah tentang cara bertutur kata dan bersikap baik.
Suku Sa’ad yang termasuk suku Badui Arab memang terkenal dengan kemurnian bahasanya sehingga keluarga Abu Muthalib (kakek Rasulullah) mempercayakan pengasuhan Muhammad kecil kepada mereka. Hingga Muhammad menjadi yatim, dewasa, dan kemudian diangkat sebagai Rasul, beliau tetap menghormati Halimah, seperti beliau memperlakukan orangtuanya.
Nah para pembaca yang budiman, dari sepenggal kisah teladan diatas kita tahu bahwa sorang guru merupakan orang yang paling mulia. Karena gurulah kita mampu meraih semua impian kita. Maka dari itu, ingatlah selalu kebaikan-kebaikan guru kita serta amalkan apa-apa yang telah mereka ajarkan kepada kita untuk para generasi muda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H