Aaaaahhhhhh... untuk ketiga kalinya dia meremuk redamkan akal sehatku. Kerlingan matanya, tawa cerianya, senyumnya yang menggoda. Dan dalam sekejap anganku melayang jauh ke masa - masa indah itu. 10 tahun sebenarnya bukan waktu yang singkat, tapi mengapa perasaan ini masih saja terpikat pesonanya.
Dimulai dari pertemuan tak terduga hingga akhirnya terbawa dalam cerita penuh nelangsa. Cinta ini harusnya mampu kuredam, walaupun dia tak lagi terikat dalam ikatan suci pernikahan. Tapi bagaimana kubisa kalau setiap detik dia yang selalu hadir menemani hariku.
Tuhan, kalau dia untukku, permudah jalanku. Amiiin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H