Mohon tunggu...
Utiket Com
Utiket Com Mohon Tunggu... -

Search engine yang fokus pada maskapai penerbangan berbiaya rendah untuk menemukan tiket termurah dengan mudah, cepat dan akurat.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Modus Kejahatan yang Sering Mengintai Para Turis

2 Mei 2014   19:06 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:56 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kejahatan memang bisa terjadi dimana dan kapan saja. Korbannya pun bisa siapa saja. Saat kita pergi berlibur pun juga harus selalu waspada. Untuk itu ada baiknya kita mengenali beberapa modus kejahatan yang sering mengintai para turis. Apa saja itu? Simak beberapa modus kejahatan berikut.

Taksi Nakal

Banyak oknum taksi yang kurang bertanggung jawab dan sering berkeliaran, baik di bandara, stasiun maupun di jalan raya. Biasanya modus yang mereka gunakan yaitu memasang argo yang sudah diatur sedemikian rupa agar turis membayar lebih mahal dari harga yang seharusnya. Atau bila tidak, sopir taksi sengaja memutar arah agar lebih lama dan perjalalanan menjadi lebih jauh dari yang seharusnya. Alhasil tarif taksi pun membengkak. Sebaiknya memang harus ada kesepakatan terlebih dahulu rute yang harus dilewati. Bila tidak, Anda biss googling tentang tarif normal taksi di negara atau kota yang sedang Anda kunjungi.

Waspada Pencopet

Hampir di semua negara modus ini digunakan tak terkecuali di negara besar seperti Amerika dan Eropa. Para pencopet ulung ini biasanya terdiri dari beberapa orang sehingga membentuk sebuah kelompok. Mereka umumnya tahu kalau Anda adalah turis yang bisa menjadi sasaran empuk. Banyak modus yang mereka gunakan, seperti hipnotis, mengalihkan perhatiaan dan lain-lain. Untuk itu sudah semestinya kita harus waspada, dimanapun dan kapanpun. Jangan membawa benda-benda yang mencolok dan berharga saat jalan-jalan. Hindari pula membawa uang tunai terlalu banyak ketika sedang jalan-jalan.

Diskon dan Undian

Penipuan ini sering dialami oleh para turis. Modusnya yaitu para penipu biasanya menawarkan paket diskon dan undian yang sangat menarik kepada para turis. Setelah mereka tertarik, biasanya para penipu akan mengajak ke sebuah tempat untuk menjelaskan detailnya dengan lebih rinci. Hal ini dimaksudkan agar para turis bersedia membayar sejumlah uang yang dikehendaki si pelaku. Jadi sebisa mungkin hindari orang asing yang menawarkan paket apapun (termasuk paket diskon/undian) kepada Anda saat sedang berada di negara atau kota yang baru pertama kali Anda singgahi.

Polisi Gadungan

Polisi gadungan ini biasanya beroperasi di bandara dan memang sedikit sulit diprediksi. Modusnya akan mengatakan kepada turis bahwa ada masalah dengan paspor atau visanya. Untuk mengatasi masalah, tentu saja si polisi gadungan ini akan meminta sejumlah uang denda. Selain itu modus polisi gadungan lainnya yaitu mengatakan kepada turis bahwa ada uang palsu yang beredar dan si polisi akan memeriksa dompet turis. Jika dompet sudah diserahkan mereka akan membawa lari dan kabur. Untuk menghindari penipuan ini, Anda harus tegas mengatakan jika terjadi masalah Anda hanya mau menyelesaikannya di kantor polisi. Dan ingat jangan pernah memberikan dompet kepada orang asing siapapun termasuk kepada polisi.

Hitung Uang Kembalian

Biasanya jenis penipuan ini dilakukan oleh toko yang ramai dikunjungi oleh turis. Penipu ini biasanya akan berlama-lama dalam menyiapakan uang kembalian agar turis tidak sabar dan terburu-buru. Alhasil turis menjadi tidak teliti dan tidak menghitung ulang kembalian yang sebenarnya kurang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun