Mohon tunggu...
Putri Fudini
Putri Fudini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNIKOM

Pendidikan, Sudut pandang, Cerpen, Cerita perjalanan, Resep

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rayuan Gila kepada Bestari

25 Oktober 2023   00:32 Diperbarui: 25 Oktober 2023   00:42 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bising suara klakson kendaraan dari jalanan hiruk-pikuk ibu kota Jakarta, matahari pagi yang bersinar terik itu menyoroti salah satu mata anak perempuan dengan pakaian putih biru nya yang tercium bau pakaian baru. Akulah Renjana Anamika, si perempuan seperti Armandillo yang memiliki waktu tidur cukup lama sehingga sulit untuk bangun pagi setiap harinya yang sekarang sedang terengah-engah karena harus berlari kencang untuk mengejar pintu gerbang sekolah yang hampir tertutup.

Ketika Renjana sedang meletakkan tas nya dan Bersiap ke lapangan---untuk melaksanakan Upacara Bendera. Tiba-tiba terdengar teriakan yang memanggil dirinya.

"Nana!" teriak salah seorang perempuan, ialah Suri, teman sebangku ku.

"kemana aja si? gua uda nunggu dari jam 6 pagi tau." Tanya Suri.

"iya maaf ya, gua telat bangun, jalanan juga macet banget."

"yaudah yuk, baris." balas Suri sambil menarik tangan ku.

Pukul menunjukkan angka 13:00---waktu pulang tiba, namun bel belum berbunyi. Karena kelas terakhir tidak ada guru, maka semua murid di dalam kelas ku berkeliaran keluar seperti anak ayam kehilangan induknya. Pada saat itu juga aku dan Suri bergegas keluar kelas mengikuti teman-teman lainnya.

"Suri!" panggil salah seorang lelaki yang ternyata sudah berdiri cukup lama di depan pintu kelas ku.

"eh Ayi, kenapa?" balas Suri.

"ini, gua mau balikin buku IPA lu" ucap lelaki itu sambal merogoh buku yang berada di dalam tas nya.

"yaelah, kenapa gak nanti dirumah aja si, repot banget sampai nyamperin ke kelas gua" jawab suri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun