Mohon tunggu...
Uthu Santuhan
Uthu Santuhan Mohon Tunggu... -

Penulis, penangkap sinar photon dan seniman, pendiam tapi pemalu. \r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Catokan Favorit Saras #9

5 Desember 2014   16:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:59 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Keesokan harinya, Saras yang kini telah lebih mengerti tentang arti cinta, duduk manis di beranda bersama mamanya, ia menanti Dindo dan Brika. Hari itu mereka akan menonton konser di danau Limbo. Band dari ibukota akan meramaikan pekan musik itu, Gonggong Band, dan keroncong Curhat Diam-Diam, juga akan hadir. Tetapi yang dinanti Saras adalah penampilan solo vocal Merdu Hasibuan. Suara laki-laki itu sangat ia gemari. Saras kesengsem berat pada Merdu. Dimana pun si Merdu tampil Saras pasti ada disana.

Mama Sara merapihkan rambut anaknya sambil berkata,

"Nanti inget waktu jam 11 kamu sudah harus pulang"

"Yaaaah Mamaah mah!"

"Eh, anak perawan jgn banyak cingcong! kalo kamu ga pulang tepat waktu kamu harus urus toko kita seminggu!, gantian mama yg liburan sama Oom Bram!"

"Ciye mama, mau ke ibukota ya bilang aja maam, kangen nih yeee"

Plak!

Sara mengeplak anaknya lembut.

Saras yang tidak pernah dikeplak terganga lebar.

"Mama!....how could you!"

"mama lagi mens!, sudah diam kamu!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun