Mohon tunggu...
Uthu Santuhan
Uthu Santuhan Mohon Tunggu... -

Penulis, penangkap sinar photon dan seniman, pendiam tapi pemalu. \r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Catokan Favorit Saras #11

9 Desember 2014   20:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:40 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Apa kabar fansku ytct!!", teriak Merdu di atas panggung.

Merdu Hasibuan menyapa penggemarnya, aura karismatik pemuda itu membuat ubun-ubun Saras merinding. Diapit oleh Dindo dan Brika, ia menyaksikan penampilan idola mereka dengan gembira. Saras nampak terpesona dan tatap matanya terkunci ke atas panggung. Sementara Dindo malah menatap Saras dalam sebuah gestur curi-curi pandang yang intens. Ingin rasanya memeluk erat gadis kesayangannya saat itu juga, Ia terbawa dalam atmosfir cinta yang dibesut oleh lagu-lagu super enak Merdu. Tetapi Brika sudah terlebih dahulu merangkul pinggul Saras dan ia tampak nyaman dalam posisi itu.

Dindo tidak terbakar cemburu meskipun ia tahu Brika memeluk gadis pujaannya. Persahabatan mereka jauh lebih indah dari persahabatan anak-anak muda di ibukota pada umunmya. Sejak menginjak bangku SMA, Dindo, Saras, brika dan kawan-kawan telah bergabung dalam sebuah kelompok yang terkenal di kota kecil itu. Mereka bergabung pada grup KBSSN. Kelompok Benci Seks Sebelum nikah. Grup keren ini didirikan oleh senior mereka yang bernama Frigi Darwanto. Atau kerap disebut Frigid. Pemudi gaul asal ibukota itu dulu hidup liar bagaikan seekor kijang birahi. Dan setiap pemuda yang didekatinya pasti jatuh dalam tentakel-tentakel jerat seksual gadis super cantik itu. Namun setelah sekian lama hidup liar dalam kerangka kehidupan yang notabene gaul itu, pada suatu hari di sebuah malam tanpa bintang, Frigid menyadari bahwa langkah yang ia tempuh itu adalah sesat, dan rupanya hal ini juga terjadi pada 100 anak gaul yang bersemayam di kota itu, di malam yang sama pula. Mereka menyadari bahwa prilaku seksual sebelum menikah adalah suatu hal yang najong adanya. Agungnya cinta tidak semestinya mereka perlakukan seperti itu. Manifestasi cinta dalam entuan yang bernafsu dengan tedeng aling-aling cinta mendadak menjadi hal yang kelam bagi mereka. 101 pemuda-pemudi itu kemudian bersatu dan mendirikan grup KBSSN. Moto mereka sederhana, mereka menganggap semua pemudi adalah ibunya dan semua pemuda mereka pandang sebagai ayah mereka. Sehingga persahabatan yang penuh penghargaan dan cinta kasih yang aman bisa terjalin dengan sempurna. Dengan demikian cinta yang mereka junjung tinggi akan dan hanya akan boleh bersemi dalam sebuah patern rajut tindakan seksual ketika mereka menikah nanti. Seorang anggota KBSSN tidak akan menggila dan kehilangan kontrol meskipun mereka dihadapakan pada seribu wanita sexy bertelanjang dada yang genitnya keluar batas.

Tahun lalu KBSSN mendapatkan penghargaan dari gubernur oleh jasa mereka yang telah bisa merubah komunitas Danau Limbo menjadi lingkungan yang sarat dengan perjaka dan perawan. Gubernur bangga dan dengan antusias kemanapun beliau pergi ia mempromosikan kehebatan KBSSN.

Merdu terus berdendang membawa penonton lanjut dalam level kekusyukan cinta yang terdalam. Tanpa sadar Dinda, Brika dan Saras telah berpelukan seperti teletubies. Hangat dan tulusnya peluk itu, membuat beberapa pendatang menoleh heran melihat tiga orang pemuda berpelukan mesra seperti itu. Benak mereka yang kotor liar terkontaminasi oleh hayalan nakal mereka sendiri. "Dasar imoral!", suara hati bernuansa sirik terdengar, bibir org itu melepas tutur sinikal diluar kehendak. Dan malam pun kiat larut, sebuah malam yang indah telah berlalu sempurna di kaki Bukit Surgawi.

Tak lama kemudian, sebuah Bom Nuklir Korea Utara salah sasaran mendadak membabat habis Bukit Surgawi. Tamatlah riwayat mereka semua seketika itu juga. Musnah dalam peluk keindahan. Dan masa sulit di bumi pun dimulai.

TAMAT :P

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Hantu Pocong Lembang, Hiburan Siang di Jalan Macet!

4 bulan yang lalu
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun