siluet, di suatu petang
Â
Â
kembali angin berdesir, berlarian, menepi, ke wajah itu
menyisir jejak, ke pesisir kenangan
                 silam, entah kapan.....bisa demikian
selengkung senyum, terbawa angin, lalu terbenam di merah wajah laut
Â
Â
sinar keemasan jingga di kaki langit,
bahkan tidak mampu menutupi elegi,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!