Mohon tunggu...
Utari Samadi
Utari Samadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - AGRIBISNIS PETERNAKAN POLBANGTAN MALANG

Having the ability to apply the learnt knowledge and skills in every efficient and effective way.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Simbiosis Mutualisme KOHE Ayam sebagai Media Alternatif Beternak BSF

28 April 2021   23:13 Diperbarui: 2 Mei 2021   12:44 3314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam budidaya Ayam, pakan merupakan faktor utama yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan suatu usaha dalam budidaya peternakan selain bibit dan manajemen pemeliharaannya. Tetapi biaya produksi terutama dari segi pakan masih terlalu tinggi bila dibandingkan dengan hasil yang diperoleh dari suatu usaha di peternakan. Oleh karena itu, perlu adanya usaha untuk mencari pakan alternative sebagai sumber bahan pakan baru yang belum dimanfaatkan manusia, tersedia dalam jumlah yang banyak, mudah didapatkan, yang pastinya memiliki nilai nutrisi yang baik untuk ternak dan harganya yang terjangkau. Salah satu solusinya yaitu dengan pemanfaatan limbah peternakan itu sendiri, limbah tersebut akan dimanfaatkan sebagai pakan alternative.

Banyak orang beranggapan kotoran ayam tidak memiliki nilai guna. Namun, ternyata dibalik pandangan negatif tersebut terdapat berbagai manfaat yang dapat diambil dengan mengolahnya menjadi suatu hal yang baru. Memang masih sangat jarang dikembangkan di negara kita ini, namun pengolahan ini bisa dengan mudah dilakukan oleh masyarakat yang khususnya telah bergelut dibidang peternakan ayam.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Kotoran ayam yang baru diambil dari kandang atau yang biasa di sebut “manur”, harus diolah terlebih dahulu sebelum dijadikan campuran bahan pakan. Karena pada kotoran ayam yang masih basah banyak mengandung gas ammonia dan mikroornaisme pathogen misalnya Steptoccus sp, Salmonella sp, Mycobacterium sp yang dapat membahayakan kesehatan ternak. Oleh karena itu, kandungan gas ammonia dan mikroorganisme harus dihilangkan terlebih dahulu dengan cara pengeringan.

Selain itu, untuk meningkatakan kualitas pakan dengan campuran kotoran ayam ini perlu mendapat perlakuan khusus terlebih dahulu misalnya dengan fermentasi kotoran ayam menggunakan EM_4 dan molasses.

Proses fermentasi kotoran ayam dilakukan selama 4 hari dan di tutup rapat menggunakan plastik, bau kotoran ayam akan hilang dengan sendrinya setelah mendapat perlakukan fermentasi ini. Hasil fermentasi dapat dijadikan bahan campuran pakan ternak, dan juga dapat dijadikan sebagai media budidaya maggot.

Maggot atau larva dari Black Soldier Fly yang dapat diproduksi dalam sekala besar karena berpeluang menjadi bahan pakan sumber energi dan protein. Maggot mampu mengahabiskan limbah dengan cepat. Sehingga diharapkan kotoran ayam yang sudah difermentasi dapat menjadi media budidaya maggot. Pemeliharaan maggot dapat juga menjadi pilihan terbaik dalam menanggulangi kotoran ayam yang menggunung.

Adapun limbah yang dihasilkan dari proses penguraian yang dilakukan maggot pada media budidayanya yaitu “kasgot” bekas maggot, bekas maggot ini sangat baik untuk dijadikan pupuk organik. Selain untuk mengatasi permasalahan kotoran ayam di kandang, maggot juga dapat dipergunakan sebagai pakan ayam dan tepung sebagai bahan campuran pakan ayam pengganti tepung ikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun