Mohon tunggu...
Utari ninghadiyati
Utari ninghadiyati Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger, kompasianer, penggiat budaya

Menjalani tugas sebagai penggiat budaya memberi kesempatan untuk belajar berbagai budaya, tradisi, seni, dan kearifan lokal masyarakat. Ragam cerita ini menjadi sumber untuk belajar menulis yang dituangkan di kompasiana dan blog www.utarininghadiyati.com

Selanjutnya

Tutup

Diary

Ketika Stasiun KCIC Karawang Bertetangga Dengan Sawah dan Jalan Tol

30 Januari 2025   21:25 Diperbarui: 30 Januari 2025   21:25 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Staisun Karawang (dokumentasi: Mas Iksan)

Segelas kopi hangat dan gorengan adalah teman akrab. Keduanya cocok menjadi teman saat melihat hamparan sawah yang hijau.

Begitulah yang ada dibenak saya ketika duduk di bangku yang terbuat dari besi. Sapuan cat berwarna coklat menyamarkan kesan kaku dari bahan utamanya. Warna yang menjadi jembatan antara kekarnya gedung besar dengan hamparan sawah berwarna hijau di depannya.

Meski tidak ada kopi panas dan gorengan, saya sungguh bisa menikmati suasana yang sejuk. Karawang yang biasanya panas, kali ini tampak sangat bersahabat. Hujan yang turun membuat udara menjadi dingin.

Tirai air itu membuat area persawahan terlihat magis. Meski demikian kehidupan tampak tidak berhenti. Dua orang petani berjalan di pematang sawah sambil mengusung batang-batang bambu. entah untuk apa.

Sementara di langit tampak seekor burung bangau terbang, menjauhi area persawahan. Mungkin akan kembali ke sarangnya. Atau, pergi mengunjungi petak sawah lainnya.

Di dekat saya, dua ekor burung emprit, tanpa rasa takut sedikit pun, asyik melompat-lompat di dekat jendela kaca. Mereka tampak tidak terusik dengan kehadiran sebuah bangunan baru di kawasan tempat tinggalnya.

Dari tempat saya duduk juga bisa melihat lalu lalang kendaraan yang melintas di jalan tol. Lansdkap yang lengkap dan unik.

Stasiun KCJB Karawang

Stasiun dengan luas 19.028 meter persegi ini terlihat menjulang di tengah area persawahan. Fisik bangunan yang besar ditopang oleh baja. Tiang-tiang ini disusun sedemikian rupa dan tampak begitu menyatu.

Meski besar, bangunan terlihat terang berkat pemakaian kaca-kaca besar sebagai dinding ruangan. Sinar matahari dengan leluasa masuk dan menyinari bagian dalam stasiun. Trik yang jitu untuk menghemat pemakaian listrik bagi penerangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun