Mohon tunggu...
Utari ninghadiyati
Utari ninghadiyati Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger, kompasianer, penggiat budaya

Menjalani tugas sebagai penggiat budaya memberi kesempatan untuk belajar berbagai budaya, tradisi, seni, dan kearifan lokal masyarakat. Ragam cerita ini menjadi sumber untuk belajar menulis yang dituangkan di kompasiana dan blog www.utarininghadiyati.com

Selanjutnya

Tutup

Diary

Melihat Walikota Beksa

23 Agustus 2023   10:48 Diperbarui: 23 Agustus 2023   11:00 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Walikota Beksa Bersama Warga (dok. Pribadi)

MEnjalani tugas sebagai penggiat budaya membuat saya selalu bersentuhan dengan beragam kegiatan seni budaya dan para pelaku budaya di Kota Banjarbaru.

Hampir setiap hari saya bertemu dengan anggota kelompok seni budaya. Tentu saja kelompok berbeda-beda. Ada saja yang diobrolkan, tentang rencana pembuatan kreasi baru atau sekadar membahas rencana pertunjukkan.

Pada bulan Agustus ini yang masih berkaitan dengan bulan suro, hampir setiap hari kelompok seni budaya, khususnya kuda lumping tampil. Mereka mengadakan pertunjukan di berbagai tempat. Ada juga kelompok reog ponorogo yang menggelar gerebeg suro.

Melihat aktivitas mereka yang semakin padat, tentu saya gembira karena geliat kesenian dan budaya di Kota Banjarbaru semakin dinamis. Berbeda jauh dengan kondisi saat pandemi kemarin.

Mungkin itu juga yang mereka syukuri, bahwa saat ini masih diberi kesehatan dan kesempatan menghibur masyarakat.

Beberapa kelompok seni budaya bahkan masih tampil di penghujung bulan suro. Kebetulan momennya pas dengan peringatan 17 Agustus. 

Momen ini juga dimanfaatkan oleh kelompok kuda lumping New Budoyo Mudo yang tampil di sebuah tanah lapang dekat sebuah sekolah kejuruan.

Tepat jam 10.00 Wita gamelan ditabuh. Tak lama setelah Walikota Banjarbaru, Bapak Aditya datang. 

Meski terbilang masih pagi, namun sinar matahari sudah terasa menyengat kulit. Musim kemarau memang membuat hari terlihat lebih cerah dan terang.

Beruntung ada tenda untuk melindungi penonton yang ingin melihat kekompakan para anak wayang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun