Mohon tunggu...
Tri Utari Saputri
Tri Utari Saputri Mohon Tunggu... -

Hello There!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Potret Ideologi dalam Benak Jiwa Muda

28 September 2016   19:41 Diperbarui: 28 September 2016   19:48 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kita ketahui bahwa Bangsa Indonesia memiliki dasar Negara yaitu pancasila yang mana pancasila ini merupakan ideologi yang terbuka. Sebagai bangsa yang besar ideologi sangat penting bagi suatu Negara karena dapat menjadi acuan agar Negara tersebut tidak mudah terombang-ambing oleh bangsa lain serta untuk mengatasi konflik atau ancaman dari dalam maupun dari luar. Ideologi secara umum merupakan ilmu yang mempelajari tentang seperangkat gagasan atau ide-ide, serta keyakinan-keyakinan yang menyeluruh dan sistematis yang mana menyangkut pada berbagai bidang dalam kehidupan manusia. Ideologi pertama kali di cetuskan oleh Antoine Destutt de Tracy pada akhir abad ke – 18. Istilah ideologi berasal dari kata ‘idea’ dalam bahasa inggris yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita dan kata 'logi' yang dalam bahasa Yunani yaitu ‘logos’ yang berarti ilmu atau pengetahuan.

Namun di era yang modern saat ini, ideologi mulai sedikit terlupakan oleh kebanyakan bangsa Indonesia terutama generasi muda penerus bangsa yang kurang paham akan makna ideologi itu sendiri. Salah satu penyebab pudarnya ideologi ini juga di karenakan pengaruh dari globalisasi yang sangat pesat. Yang mana globalisasi ini bisa berdampak negatif maupun berdampak positif bagi bangsa Indonesia. Globalisasi ini dapat merubah jati diri bangsa Indonesia. Kita juga tidak bisa mempungkiri bahwasanya bangsa Indonesia telah banyak terpengaruh oleh budaya barat sebagai trend kehidupan mereka.

Contohnya saja dari fashion berpakaian bangsa barat yang terbuka yang sangat tidak mencerminkan budaya Indonesia selain itu teknologi modern juga mempengaruhi globalisasi salah satunya media sosial yang mana semua orang bisa berkomunikasi dengan orang lain di berbagai dunia tanpa batasan jarak yang menghalangi. Tak hanya itu orang Indonesia juga banyak membeli produk-produk luar negeri padahal di Indonesia ini tidak kalah jauh kualitas produknya dengan produk luar negeri. Sehingga nilai-nilai budaya leluhur bangsa kita semakin pudar oleh arus globalisasi ini. Hal ini ditakutkan nantinya bangsa indonesia tidak bangga lagi pada bangsa dan negaranya sendiri.

Sebenarnya tidak ada larangan untuk kita mengetahui budaya-budaya dari luar agar kita juga tahu tentang perkembangan yg terjadi di dunia. Namun kita sebagai bangsa yang cerdas seharusnya dapat memfilter semua budaya dari luar yang masuk ke Negara kita, apakah budaya tersebut bisa bermanfaat untuk kita atau tidak. Semua tergantung pada bangsa Indonesia sendiri dalam menyikapi perkembangan globalisasi tersebut. Kita juga harus menanamkan nilai-nilai pancasila dalam diri kita karena pancasila adalah pandangan hidup kita dalam melakukan aspek kehidupan yang mana pancasila dapat menyatukan seluruh bangsa Indonesia. Kita tahu bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar yang kaya akan budaya dan suku-suku bangsa oleh karena itu jangan sampai bangsa kita terombang-ambing oleh bangsa lain.

Nama : Tri Utari Saputri

Kelas : A ( Indralaya )

NIM : 07031181621183

Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Politik

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Dosen Pembimbing : Nur Aslamiah Supli, BIAM, M.Sc

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun