Mohon tunggu...
Utari Hidayaty
Utari Hidayaty Mohon Tunggu... -

a good personal...hehehehe..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lilin, Lilin

26 September 2011   14:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:36 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku selalu berpendapat, bahwa benda yang paling berguna tapi sangat menderita adalah LILIN. Lilin, benda sekali pake dan habis...hanya kita gunakan kalau sedang gelap. APa bedanya dengan senter? Senter bisa kita isi ulang menggunakan batu baterai atau di charge.. Nah Lilin? Dinyalakan, digunakan...menguaplah dia. mencair lah dia menjadi uap.... Padahal lilin terbuat dari bahan yang padat, tapi dia akan terbakar dan habis pakai...Kalau tidak habis, maka dia akan padam... Ibarat seseorang yang berkorban untuk kebahagian orang-orang disekitarnya. Mereka adalah sosok yang kuat padahal rapuh ibarat lilin. Mereka rela terbakar emosi dan mecoba menguapkan emosi yang ada dan mengikuti kemauan orang-orang disekitarnya. Lilin itu, kalau tidak terbakar maka akan mati.... *tulisan yang aneh*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun