Mohon tunggu...
Zukra Budi Utama
Zukra Budi Utama Mohon Tunggu... profesional -

Pembelajar Sosial dan Ekonomi Manajemen SDM

Selanjutnya

Tutup

Money

Seni Developmental Organization, Seni Mendukung Orang lain untuk Berkembang

23 Januari 2015   12:56 Diperbarui: 5 Juli 2015   02:07 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap nilai tambah yang tercipta akan menguntungkan bagi semua. Prinsipnya sama dengan effisiensi entropi suatu sistem dalam mesin, makin efisien makin besar manfaatnya dan semakin kecil nilai kerugiannya bagi semesta alam. Dalam perusahaan nilai tambah adalah memperbaiki kualitas produksi atau mengurangi beban produksi (hemat biaya) melalui inovasi kreatif pekerja.

Pemahaman menghasilkan nilai tambah baik langsung (oleh diri sendiri) maupun tidak langsung (dengan mendukung orang lain), adalah pemahaman dasar Developmental Organization (beyond Learning Organization), suatu sistem organisasi dengan visi misi penciptaan nilai tambah untuk tumbuh berkesinambungan seiring kesejahteraan anggota dan lingkungannya.

Praktek Developmental Organization yang pernah kami terapkan bersama-sama (foto terlampir) didukung konsistensi CEO, BOD dan para manajer, membuktikan hasil yang luar biasa, mampu berubah dari hanya satu atau inovasi menjadi penghasil ratusan inovasi setahun, dengan tambahan keuntungan milyaran rupiah setiap tahun.

Dalam perusahaan setiap orang punya keunikan masing-masing, namun tidak semua mampu mengaktualisasikan di pekerjaaan sehingga terjebak di rutinitas SOP yang membosankan. Sedikit sentuhan dukungan atasan atau sesamanya bisa menimbulkan letupan-letupan inovasi luarbiasa yang manfaatnya bahkan diluar dugaan. Bekerja jadi sangat mengasyikkan… Anda akan kaget menemukan karyawan masih tekun walau jam kerja usai atau berkelompok minta ijin masuk dihari libur tanpa dibayar untuk inovasi integrasi beberapa line produksi (bisa dikompensasi libur di hari lain).

Ini merupakan kejadian sehari-hari dalam Developmental Organization. Disini makin tinggi jabatan seseorang makin dia hilang dibalik prestasi bawahan buah hasil dukungannya. Sebaliknya dari menutupi, mereka seolah berlomba mencari kesalahan sendiri karena makin banyak menemukan kesalahan dalam departemennya maka makin baik departemen tersebut. Sebaliknya dari kesal, mereka justru senang dan berterimakasih jika dikritik dan diberitahu kekurangannya.

Bentuk kesalahan umum adalah dalam hal inovasi produk atau peningkatan kepuasan pelanggan yang seharusnya bisa dilakukan tapi tidak dilakukan. Ketika suatu organisasi sampai di tahap Beyond Learning Organization, maka seluruh isi organisasi sudah menembus sampai kebatas-batas nilai kemanusiaan, mereka masuk ke tahap nilai-nilai filosofis dan Ketuhanan (Adversity dan Spiritual Quotient/ 8 habits). Mungkin ini yang dimaksud Jack Welch; "Anda tidak mampu memiliki siapa saja yang berjalan melalui pintu gerbang sebuah pabrik atau kedalam sebuah kantor yang tidak memberikan 120% (Dessler, 1997).

Adalah seni tersendiri bagi HR membangun lingkungan yang saling dukung menghasilkan nilai tambah. Mendukung dengan tidak tanggung-tanggung termasuk jika hanya dirinya dan Tuhannya saja yang tahu (SQ). Melepas ego dari apapun termasuk apakah orang yang didukung berterimakasih atau tidak. Sikap yang sama yakinnya dengan Law of Paradoks dari Tao Leadership; bahwa hakikat memberi itu sesungguhnya menerima.

Dalam Developmental Organization seni saling dukung ini ditanam dan dipupuk sehingga tumbuh berkembang menjadi budaya yang melekat pada seluruh anggota, sebagaimana diterapkan dalam kemasan berbeda oleh banyak perusahaan besar seperti GE, Toyota, Samsung, Google dll. Seni ini dilagukan oleh Mbah Surip (alm.); ”tak gendong...kemana-mana...”, seperti mengajak kita semua untuk merenung, tetap optimis dan tidak apatis jika kenyataan yang ada di masyarakat seolah saling lomba dengan segala cara meraih segalanya... buat dirinya sendiri. He..he.. jadi ingat peserta kampanye yang ngambek tidak mau pulang sebelum bayarannya dicukupi..atau aksi saling keras klakson saat berebut jalan di kemacetan Jakarta… ha..ha...ha... I love you full... kata Mbah Surip. [caption id="attachment_365951" align="aligncenter" width="604" caption="Praktek Developmental Organization yang Meningkatkan Inovasi 10.000% dalam 1 Tahun di Astra Komponen Indonesia dibawah kepemimpinan Presdir Bpk. Nugroho Suhendro yang mencatat sejarah pembuktian dapat dibangun budaya saling dukung di perusahaan dengan inisiatif Pimpinan Puncak"][/caption] Cara kongkrit membangun Organisasi yang Tumbuh ada di http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2015/01/05/kebijakan-sebagai-akar-masalah-ekonomi-nasional-dan-sistem-kendali-implementasi-kebijakan-sebagai-solusi-700518.html (zbu/08/09).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun