Tak terasa kita saling berirama melantunkan nyanyian cinta. Kau kalungkan jenjang tanganmu yang indah di bahuku sambil mendekatkan bibirmu.
“I need you…. Ooo I need you…”
“All this time……”
Begitu mendayu.., begitu menyatu…, begitu merindu….
Ku tulis sebuah kata di secarik kertas putih, kau lanjutkan kata itu, terus berulang-ulang bergantian jemari kita saling bersapa. hingga terbentuklah sebuah kalimat pengukir cinta dan kesetiaan yang terpatri di singgasana kalbuku selamanya, dan selamanya.
“cinta yang tulus takkan pernah terpuruk walau sehebat apapun riak yang menerpa, dan dalam kebersamaan hanyalah ada kata kesetiaan pun kesabaran sebagai peta dan kompas dikala badai menghantam rasa."
Kau datang menghampiri. Tersenyum manis membawa segelas kopi seduhan tanganmu sendiri. Dan, aku hanya bisa tersenyum menikmati sempurnanya hidup.