Mohon tunggu...
Posko 01 PkM BR UAS Kencong
Posko 01 PkM BR UAS Kencong Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pengabdian di desa Jatisari

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Krisis Air Bersih Pasca Erupsi Semeru

2 Agustus 2023   09:32 Diperbarui: 2 Agustus 2023   17:43 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga mengantri untuk mendapat bantuan air bersih 

Tempeh, Lumajang. Erupsi Gunung Semeru pada 08 Juli 2023 masih membawa dampak yang cukup menyakitkan bagi warga Lumajang, khususnya warga yang tinggal di sepanjang aliran Sungai Mujur Kecamatan Tempeh, Lumajang. Selang sekitar seminggu setelah banjir, lahar Semeru menerjang Sungai Mujur, debit air tanah berkurang drastis. Sumur-sumur warga mulai mengering. Suatu hal yang belum pernah terjadi sebelumnya.

 Menurut perkiraan warga, hal tersebut disebabkan karena Sungai Mujur yang semakin amblas sehingga sumber air tanah warga yang ada di sekitar bantaran sungai “tersedot” oleh aliran Sungai Mujur. Akibatnya, air sumur mulai mengering dan lahan persawahan pun kekurangan air. Menurut P. Kus, amblasnya Sungai Mujur mencapai sekitar 6 meter kedalamannya. Bahkan menurut Ustadz Mas’ud, amblasnya ada yang mencapai sekitar 10 meter.

 Kekeringan ini bukan tanpa sepengetahuan pihak terkait di tingkat kabupaten. BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Lumajang telah menggelontorkan air bersih untuk daerah terdampak. Menurut pengakuan ibu-ibu yang mengantre air, truk tangki air bersih datang setiap 2 hari sekali. Kadang juga sehari satu kali. Itupun hanya 1 truk tangki. Oleh karena itu, hal tersebut masih belum bisa mencukupi kebutuhan warga dan masih belum bisa merata. Sebagian warga, bahkan ada yang sampai menggunakan air Sungai Mujur yang cukup keruh untuk kebutuhan mandi dan mencuci. 

Warga mengantri untuk mendapat bantuan air bersih 
Warga mengantri untuk mendapat bantuan air bersih 

Berdasarkan keluhan warga terkait krisis air bersih tersebut, maka mahasiswa peserta PkM-BR UAS Kencong posko-01 desa jatisari tempeh berusaha melakukan langkah-langkah strategis sebagai berikut: (1) mengajukan surat permohonan bantuan kepada pemerintah kabupaten dan instansi terkait lainnya agar menambah pasokan air bersih utk warga desa jatisari; (2) mengajak musyawarah kepada warga desa untuk iuran mandiri dalam ikhtiar melakukan pengeboran air bersih di desa jatisari; (3) mengomunikasikan kepada para aghniya (orang dermawan) dan simpatisan dalam rangka melakukan "lelang kepedulian" terhadap pembiayaan pengadaan pasokan air bersih di desa jatisari, baik dengan cara menambah armada truk tangki air bersih maupun dengan cara melakukan pengeboran di titik-titik tertentu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun