Kreativitas adalah salah satu asset penting yang perlu dimiliki oleh siswa untuk mencapai keberhasilan dalam akademik. Kreativitas dapat diartikan sebagai kesanggupan untuk menghasilkan ide-ide baru yang bisa dipakai untuk menyelesaikan masalah atau menemukan hubungan baru antara hal-hal yang sudah ada sebelumnya. Dengan begitu, anak bisa lebih kreatif dalam mencari solusi dan menghubungkan ide-ide yang berbeda (Nugraha et al., 2023).Â
Kreativitas adalah proses yang menghasilkan pengalaman baru, baik dalam bentuk ide maupun konsep yang disusun dengan cara atau rangkaian yang berbeda.Â
Proses ini melibatkan kemampuan untuk berpikir di luar batasan konvensional dan menciptakan hal-hal yang unik, serta mengombinasikan elemen-elemen yang sudah ada diubah menjadi sesuatu yang baru dan bermanfaat. Dalam pengembangan kreativitas, individu perlu menghadapi tantangan dan berani mengambil risiko, karena hal ini dapat merangsang pemikiran inovatif.(Ibad & SH, 2022).
Terdapat beberapa faktor yang mendukung kreativitas anak di Sekolah Dasar yang meliputi waktu,kreativitas anak dapat berkembang dengan baik jika mereka memiliki waktu luang untuk berkreasi dengan ide dan konsep yang dimiliki.Â
Dalam konteks ini, guru harus dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir dan berimajinasi. Sebab, kreativitas pada dasarnya memerlukan waktu untuk eksplorasi, di mana anak-anak dapat menuangkan ide-ide dan gagasan mereka serta mencoba mengimplementasikannya dalam bentuk yang baru atau orisinal.Â
Dorongan dan Motivasi, dorongan dan motivasi sangat penting untuk mendukung perkembangan kreativitas anak, Dengan dukungan tersebut, anak tidak akan merasa malu atau takut untuk mengungkapkan ide dan pendapat mereka selama proses pembelajaran. Sarana, pendukung harus ada, terutama yang bisa membuat anak mencoba dan mencari tahu sendiri. Dalam konteks ini, guru perlu menyediakan media seperti buku cerita bergambar yang bisa membuat anak jadi lebih kreatif.Â
Guru yang berkompeten, peran guru sangat krusial dalam proses pendidikan di sekolah, karena stimulasi yang diberikan dapat memengaruhi perkembangan kreativitas siswa. Seorang guru yang kompeten adalah mereka yang mampu menyajikan kegiatan menarik dan memberikan kesempatan bagi anak untuk mengekspresikan ide-ide mereka.Â
Dengan cara ini, guru tidak hanya membantu anak dalam memahami materi pelajaran, tetapi juga memupuk potensi kreatif mereka. Lingkungan belajar yang kaya akan sarana dan bimbingan dari guru yang berkompeten akan menciptakan suasana yang kondusif bagi anak untuk berinovasi dan mengembangkan kreativitas mereka secara optimal (Hamdani, 2020).Â
Selain faktor-faktor yang mendukung, terdapat juga faktor penghambat kreativitas anak, salah satunya adalah kurangnya rasa percaya diri. Ketidakpercayaan diri ini berarti anak merasa ragu untuk menyampaikan ide-ide kreatif, seperti bertanya atau menjawab soal cerita. Mereka kurang percaya diri, jadi akhirnya anak-anak tidak bisa mengekspresikan kreativitas mereka dengan baik. (Hamdani, 2020).
DAFTAR PUSTAKAÂ
Apriliani, S. P., & Radia, E. H. (2020). Pengembangan Media Pembelajaran Buku Cerita Bergambar Untuk Meningkatkan Minat Membaca Siswa Sekolah Dasar.      Jurnal     Basicedu,              4(4),          994--1003. https://doi.org/10.31004/basicedu.v4i4.492