Mohon tunggu...
Uswatun Khasanah
Uswatun Khasanah Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis | Mahasiswa

Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi, Universitas Terbuka

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Silent Crush: Menikmati Kagum Tanpa Drama

25 Januari 2025   18:20 Diperbarui: 25 Januari 2025   18:20 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2. Menikmati Proses Tanpa Ekspektasi
Kekaguman dalam diam sering kali lebih murni karena tidak ada tuntutan untuk mendapatkan balasan. Ini memberi kebahagiaan sederhana dari sekadar mengapresiasi keberadaan orang lain.  

Negatif:
1. Rasa Tidak Percaya Diri yang Memburuk
Terlalu lama menyimpan kekaguman bisa memperkuat perasaan minder. Anak Gen Z sering membandingkan diri mereka dengan orang yang dikagumi, yang justru memperburuk self-esteem mereka.  
Contoh: "Dia keren banget, sedangkan aku biasa aja."  

2. Overthinking ala Gen Z
Karena sering overthink, Gen Z cenderung membuat skenario negatif dalam kepala mereka, seperti "Kalau aku bilang, dia bakal ilfeel nggak ya?" atau "Aku nggak cukup keren buat dia."  

3. FOMO (Fear of Missing Out)
Banyak Gen Z yang akhirnya merasa menyesal karena kehilangan kesempatan untuk lebih dekat dengan orang yang dikagumi, baik dalam hubungan personal maupun profesional.  

Bagaimana Gen Z Bisa Mengelola Perasaan Ini?

1. Cobalah "Soft Expression"
Anak Gen Z terkenal dengan cara mereka menunjukkan sesuatu secara halus. Mulai dari nge-like postingan, ngasih komen positif, atau sekadar menyapa lewat DM bisa jadi cara untuk mengekspresikan rasa kagum tanpa tekanan besar.  

2. Jangan Overthinking, Fokus pada Pengembangan Diri
Daripada sibuk membayangkan reaksi orang lain, gunakan rasa kagum itu sebagai motivasi untuk jadi lebih baik. Kamu nggak harus se-level dengan orang yang dikagumi, yang penting tetap ada progress.  

3. Break the Lowkey Habit
Kadang, berani keluar dari zona nyaman bisa membuka peluang baru. Cobalah untuk sesekali mengungkapkan rasa kagum secara langsung, seperti pujian tulus.  
Contoh: "Aku suka banget cara kamu bikin konten edukasi, inspiring banget buat aku belajar hal baru."  

4. Kurangi Idealistic Thinking
Ingat, orang yang kamu kagumi juga manusia biasa yang punya kekurangan. Jangan sampai kamu terlalu mengidealkan mereka hingga lupa bahwa mereka pun nggak sempurna.  

Kesimpulan: Kagum Diam-Diam, Tapi Jangan Sampai Jadi Beban

Buat Gen Z, mengagumi dalam diam adalah bagian dari ekspresi diri yang nggak melulu harus diungkapkan. Tapi jangan sampai itu jadi penghalang untuk tumbuh atau malah bikin kamu stuck. Yuk, jadikan kekaguman itu energi positif untuk terus berkembang. Kalau waktunya tepat, nggak ada salahnya juga buat ngomong jujur. Siapa tahu, dunia Gen Z yang penuh peluang ini malah menghadirkan cerita baru yang nggak kamu sangka!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun