Mohon tunggu...
uswatun khasanah
uswatun khasanah Mohon Tunggu... Administrasi - mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

alhamdulillah a'la kullihal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pertumbuhan dan Struktur Ekonomi

23 November 2020   06:39 Diperbarui: 23 November 2020   07:35 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

1. PERTUMBUHAN EKONOMI

Pertumbuhan Ekonomi, menjadi patokan bagaimana suatu negara itu apakah maju atau tidak. Karena itu muncul lah omnibus law, dengan menggunakan sistem ekonomi  itu tidak salah!! Karena di dalam peraturannya itu berusaha agar mengundang para investor sebanyak-banyaknya. 

Dan ketika investor masuk ke Indonesia akan menimbulkan banyaknya lapangan pekerjaan dan mengurangi pengangguran serta menjadikan pertumbuhan ekonomi yang meningkat. 

Tetapi dimana letak moral ketika membuat perundang-undangan mengenai omnibus law, karena ada satu sisi yang akhirnya dapat merubah struktur tatanan sosial. Maka betapa pentingnya mengenal Pertumbuhan Ekonomi dan Struktur Ekonomi. 

A. KONSEP PENDAPATAN NASIONAL

Pendapatan Nasional Bruto: Barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara selama 1 tahun. 

Pendapatan Nasional Neto: Pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat. 

Pendapatan yang Siap Dibelanjakan: Pendapatan yang dimanfaatkan untuk membeli barang dan jasa, konsumsi, selebihnya untuk diinvestasikan. 

Pendapatan Perseorangan: Pendapatan yang diterima setiap orang tanpa melakukan kegiatan apapun. 

B. TUJUAN PENDAPATAN NASIONAL

  • Melihat kemajuan masyarakat dan negara dalam bidang perekonomian dan pemerataan pembangunan untuk mencapai keadilan dan kemakmuran. 
  • Memperoleh taksiran yang akurat tentang nilai barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat selama 1 tahun. 
  • Mengkaji dan mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat perekonomian negara. 
  • Membantu merencanakan dan melaksanakan program pembangunan berjangka untuk mencapai pembangunan nasional. 

C. MANFAAT MEMPELAJARI PENDAPATAN NASIONAL

  • Dapat mengetahui struktur ekonomi suatu negara. 
  • Dapat membandingkan perekonomian negara, masyarakat dan keluarga dari waktu ke waktu. 
  • Dapat membandingkan perekonomian antar daerah
  • Dapat memperkirakan pendapatan pribadi dalam satu periode. 

D. METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

1. Pendekatan Pendapatan: Y= w+r+i+p

2. Pendekatan Produksi: Jumlahkan seluruh nilai produk yang dihasilkan negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama 1 periode tertentu. 

3. Pendekatan Pengeluaran: Y= C+I+G+(X-M) 

E. MENGUKUR PERTUMBUHAN EKONOMI

1. Pertumbuhan ekonomi tahunan

g (tingkat pertumbuhan ekonomi) = PDBs (PDB rill tahun sekarang) - PDBk (PDB rill tahun kemarin) dibagi PDBk lalu dikali 100%

2. Pertumbuhan ekonomi rata-rata

r (laju pertumbuhan ekonomi rata-rata tiap tahun) = n (jumlah tahun [dihitung mulai sampai dengan]) 

Dikurangi 1 akar import-tn dibagi import-tn dikurangi 1 dikali 100%

2. STRUKTUR EKONOMI INDONESIA

Struktur Perekonomian, adalah komposisi peranan masing-masing sektor dalam perekonomian baik menurut lapangan usaha maupun pembagian sektoral ke dalam sektor primer, sekunder dan tersier. 

A. FAKTOR PENENTU TERJADINYA PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI

  • Produktivitas tenaga kerja. 
  • Modernisasi suatu proses. 
  • Kreatifitas dan penerapan teknologi agar dapat memperluas produk dan jasa yang dihasilkan. 
  • Kebijakan pemerintah. 
  • Ketersediaan infrastruktur. 
  • Keinginan masyarakat untuk berwirausaha dan investasi secara terus menerus. 
  • Adanya pusat pertumbuhan baru di wilayah daerah. 
  • Terbuka nya perdagangan ekspor impor. 

B. STRUKTUR EKONOMI DAPAT DILIHAT BERDASARKAN EMPAT TINJAUAN

Tinjauan Ekonomi Murni

1. Tinjauan Makro Sektoral 

  • Agraris
  • Industrial
  • Niaga

2. Tinjauan Keruangan 

  • Tradisional
  • Modern

Tinjauan Ekonomi Politik

3. Tinjauan Penyelenggaraan Kenegaraan

  • Etatis
  • Egaliter
  • Borjuis

4. Tinjauan Birokrasi Pengambilan Keputusan

  • Sentralistis
  • Desentralistis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun