Mohon tunggu...
Uswatun Khasanah
Uswatun Khasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Surakarta

Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Assessment dalam Pembelajaran Berdiferensiasi

12 April 2023   20:59 Diperbarui: 12 April 2023   21:14 1333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Uswatun Khasanah

Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pembelajaran berdiferensiasi, pemberlajaran yang kini ada ketika perkembangan teknologi. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan salah satu pembelajaran yang dirancang untuk mempertimbangkan tahapan dan ketercapaian setiap siswa. Ketercapaian setiap siswa disesuaikan dengan adanya kebutuhan masing-masing siswa dalam setiap pembelajaran. Pembelajaran yang dirancang untuk mendapatkan proses belajar dengan dampak yang positif. Pembelajaran ini dilakukan agar siswa dapat mengembangkan kemampuan dan kemahiran masing-masing siswa dalam menanggulangi kesulitan siswa dalam belajar.

Berdasarkan pengamatan apa yang terjadi dalam proses pembelajaran, setiap siswa memiliki kesulitan tersendiri untuk belajar, yang konon disebabkan dengan berbagai faktor. Kesulitan belajar siswa biasanya dapat diindikasi dari kemampuan siswa dalam memahami atau memecahkan sebuah permasalahan. Mengalami kesulitan belajar bukanlah hal sederhana di dunia pendidikan, tidak cukup hanya mengetahui tingkat kecerdasan dan kemandirian siswa. Tetap segala hal perlu diperhatikan, baik sarana prasarana dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran berdiferensiasi ini dilakukan untuk meningkatkan nilai siswa dan meingkatkan minat siswa dalam proses pembelajaran aktif, kreatif, dan efisien. Dalam pembelajaran berdiferensiasi yang memiliki peran paling utama adalah peran pengajar dalam proses pembelajaran yang harus efektif dan efisien. 

Dimana, pembelajaran ini berfokus pada siswa, guru memberikan materi sesuai dengan kebutuhan siswa dan kemampuan siswa. Kemampuan siswa dapat diukur pada saat awal pembelajaran, yang biasa disebut dengan asesmen awal. Dilakukannya asesmen awal adalah penilaian yang dapat dilakukan dengan berbagai cara meliputi interview, observasi, serta adanya tes diagnostik.

Pentingnya asesmen awal

Asesmen awal merupakan penilaian atau asesmen kurikulum merdeka yang dilakukan secara spesifik dengan tujuan untuk mengidentifikasi atau mengetahui karakteristik, kondisi kompetensi, kekuatan, kelemahan model belajar siswa, sehingga pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan kompetensi dan kondisi siswa yang beragam (kepmendikbud No.719/P/2020).

Asesmen awal untuk mengetahui kesulitan belajar siswa dapat dilakukan secara berkelompok atau sendiri. Tujuan utama dari asesmen awal adalah menemukan kesalahan konsep dan kesalahan proses yang dilakukan siswa saat belajar pada topik tertentu. Mengidentifikasi kesulitan siswa dengan asesmen awal mencari informasi tentang profil siswa tersebut, informasi dasar yang sudah dimiliki siswa, indikator kinerja, kesalahan. apa yang biasanya siswa lakukan dan kemampuan mereka untuk memecahkan masalah, membutuhkan pemahaman kalimat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun