Stres sudah menjadi hal lumrah bagi mahasiswa, terutama mahasiswa semester pertama dan akhir. Gangguan mental ini sedang menjadi topik hangat di kalangan mahasiswa. Terkait adanya kasus bunuh diri oleh seorang mahasiswa yang telah terjadi akhir-akhir ini. Stres merupakan kondisi seseorang yang mengalami tekanan secara fisik maupun emosional yang menyebabkan gangguan pada psikologisnya. Stres pada setiap orang akan menghasilkan respon yang berbeda-beda. Ada yang mengalihkannya ke hal yang positif seperti jalan-jalan berwisata, dan ada juga yang mengarah ke hal yang negatif seperti mengurung diri di dalam kamar dan bisa sampai ke hal yang menyakiti diri sendiri. Stres di kalangan mahasiswa juga bisa berpengaruh kepada nilai akademik.Â
Ada beberapa penelitian yang menyebutkan mahasiswa keperawatan rentan mengalami stres. Seperti saat ini, mahasiswa D3 Keperawatan UNUSA semester pertama yang sedang menjalani uts mengalami stres akibat tekanan belajar materi banyak untuk setiap mata kuliah. Itu memang sudah kewajiban setiap mahasiswa untuk mempelajari materi yang seharusnya dipelajari. Namun dengan waktu belajar yang singkat membuat belajar tidak terlaksana secara maksimal yang mengakibatkan saat mengerjakan uts mengalami kesulitan dalam menjawab. Hal tersebut membuat mahasiswa sedikit stres. Namun, mereka mempunyai cara tersendiri untuk mengatasi stres tersebut. Ada yang setelah uts selesai pergi ke kantin untuk makan enak, ada yang pergi jalan-jalan, nonton konser, nonton bioskop, dll. Mereka lebih memilih melepeskan stres dengan cara yang menyenangkan daripada berbuat hal yang negatif. Karena menurut mereka masa depan masih sangat panjang dan harus dibuat untung senang-senang deng hal yang positif. Dan ingat tujuan pertama untuk kuliah di sini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI