program pengentasan kemiskinan ekstrem di Desa Jati Sari. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah memberikan edukasi mengenai penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di desa tersebut. Program ini diharapkan mampu membantu UMKM dalam meningkatkan efisiensi transaksi sekaligus memperluas akses pasar.
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) kelompok 170 melaksanakanQRIS merupakan sistem pembayaran berbasis QR code yang terintegrasi secara nasional, memudahkan transaksi digital baik bagi penjual maupun pembeli. Dalam sosialisasi ini, mahasiswa KKN kelompok 170 mengajarkan UMKM cara membuat akun QRIS, mengelola transaksi secara digital, hingga manfaat yang dapat diperoleh, seperti kecepatan transaksi, keamanan, dan pengurangan risiko penyebaran uang palsu. Selain itu, QRIS juga dinilai mampu meningkatkan inklusi keuangan di kalangan masyarakat desa yang masih kurang akrab dengan teknologi digital.
Dengan memperkenalkan QRIS, mahasiswa berharap UMKM di Desa Jati Sari dapat lebih kompetitif dan mampu bertahan di era digital. Program ini mendapat sambutan positif dari para pelaku usaha lokal, yang merasa terbantu dalam mengatasi tantangan yang dihadapi selama masa pandemi. Mahasiswa juga bekerjasama dengan pemerintah desa untuk memastikan keberlanjutan program ini melalui pendampingan lanjutan bagi para pelaku usaha.
Selain sosialisasi QRIS, kelompok KKN 170 juga melaksanakan berbagai program lain yang fokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, seperti pelatihan keterampilan kewirausahaan, pendampingan usaha, dan edukasi keuangan. Program-program tersebut diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang dalam mengurangi tingkat kemiskinan ekstrem di Desa Jati Sari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H