Menurut Sjamsir (2017), pertanian masih menjadi salah satu sektor yang mempunyai peranan penting dalam pembangunan perekonomian nasional. Pertanian di mata penduduk desa Sumber Ketempah Kec. Kalisat Kab. Jember masih menjadi sektor utama dalam menopang hidup. Komoditas yang di budidayakan oleh masyarakat Sumber Ketempa yaitu padi, jagung, tembakau, kacang tanah dan sayur mayur. Budidaya tanaman ini tidak selamanya berjalan dengan lancar salah satu faktornya yaitu karena keberadaan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).
Pengendalian secara kimiawi menggunakan pestisida kimia merupakan salah satu pengendalian OPT yang paling banyak dilakukan oleh petani di desa Sumber Ketempah. Menurut Imani dkk. (2018), penggunaan pestisida kimiawi secara terus menerus dapat berdampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Sisi negatif lain dari penggunaan pestisida kimia yaitu harga pestisida kimia cenderung sangat mahal menjadi polemik dikalangan petani. Pandemi covid-19 menambah masalah baru yang dihadapi oleh petani dimana pemasukan cenderung menurun sedangkan pengeluaran semakin meningkat sehingga diperlukan alternatif lain untuk menyokong sektor pertanian agar tetap berjalan.
Pestisida nabati dapat digunakan sebagai alternatif pengendalian OPT dimasa pandemi Covid-19. Pestisida nabati sendiri berasal dari bahan baku alami (tumbuhan) membuat pestisida ini mudah terurai di alam sehingga tidak mencemari lingkungan (Sudarmo, 2009). Pestisida ini selain murah, juga relatif aman bagi manusia dan ternak peliharaan karena residunya mudah hilang.
Pestisida nabati tidak terlalu familiar terutama di desa Sumber Ketempa dimana tingkat pendidikan petani rata-rata rendah dan sulit menerima pengetahuan baru. Keterbatasan kemampuan petani dalam menyerap pengetahuan baru sehingga perlu generasi muda yang dapat membantu mengatasi permasalahan petani. KKN Back to Village 3 ini merupakan suatu hal untuk memberikan hal yang berarti bagi desa sendiri dengan melakukan penyuluhan, pelatihan dan pendampingan terkait pestisida nabati mulai dari pengenalan pestisida, pembuatan hingga aplikasi di lapangan.
Kegiatan ini dilakukan secara offline maupun online mengingat SDM di desa yang akan lebih paham dengan penguasaan materi dan praktik langsung dibandingkan dengan hanya penguasaan materi saja. Sasaran yang dituju yaitu pemuda-pemudi desa Sumber Ketempa dengan harapan setelah diadakan kegiatan tersebut dapat menjadikan Sumber Ketempah sebagai desa pertanian yang mandiri, potensial, maju, dan sejahtera.
Pelaksanaan KKN Back to Village 3 pada minggu pertama dimulai dengan kegiatan survey potensi desa dan pengumpulan data pemuda-pemudi desa terutama yang terputus sekolah sebelum SMA. Pemilihan sasaran ini untuk memudahkan dalam pemberian arahan dan ilmu yang diberikan dapat digunakan sebagai langkah meningkatkan pertanian desa. Minggu ke 2 pelaksanaan KKN dengan melakukan penyampaian materi pestisida nabati dan pendampingan persiapan alat dan bahan pembuatan pestisida nabati. Kegiatan ini dilakukan secara offline. Â
Pada minggu ke 3 kegiatan yaitu dilakukan demonstrasi plot dan pembuatan bersama pestisida nabati daun pepaya. Kegiatan demonstrasi plot pembuatan pestisida nabati dilaksanakan secara online sedangkan pembuatan pestisida nabati daun pepaya dilaksanakan secara offline. Proses pembuatan pestisida nabati dilakukan sesuai protokol kesehatan Covid 19.Â
Pada minggu ke 4 kegiatan yang dilakukan yaitu pemaparan pestisida dan teknik aplikasi dan aplikasi pestisida nabati di lapangan. Pemaparan pestisida dan teknik aplikasi dilaksanakan secara online sedangkan aplikasi pestisida nabati dilapangan dilakukan secara offline.
Kegiatan KKN Back to Village 3 berjalan sebagaimana yang diharapkan. Pemuda-pemudi desa Sumber Ketempah sangat antusias dan aktif selama kegiatan mulai dari awal hingga akhir. Antusiasme petani yang juga bertanya mengenai pembuatan pestisida nabati untuk mengendalikan OPT terutama hama merupakan salah satu pencapaian yang luar biasa dalam kegiatan ini. Oleh karena itu, semoga dengan kegiatan Penyuluhan, pelatihan dan pendampingan ini dapat menjadi sebuah inspirasi dalam melakukan inovasi dan kreatifitas dalam membangun dan memajukan pertanian di masa depan.