Mohon tunggu...
Uswatun Rosadi
Uswatun Rosadi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendekatan Teoritis Komunikasi Internasional

8 Oktober 2018   22:41 Diperbarui: 8 Oktober 2018   23:18 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Approaches to theorizing international communication

(Pendekatan Teoritis Komunikasi Internasional)

Komunikasi internasional, kata Stevenson (1994:543): "It's hard to define, but you know it when you see it". Selain sulit didefinisikan, para ahli komunikasi memberi istilah yang saling berbeda tentang komunikasi internasional ini. Ada yang menyebutnya dengan istilah "global communication" (Maulana), "world communication" (Hamelink, 1994), atau "transnational communication" (volkmer).

Komunikasi internasional memiliki arti proses memproduksi pesan dan menyebarluaskan pesan yang dilakukan oleh kelompok elit atau politik negara untuk mempengaruhi dan memberikan efek. Munculnya  komunikasi internasional berdasarkan pada batas-batas Negara, arus pesan yang mengalir, struktur yang mempengaruhi serta efek yang di timbulkan dari hubungan dua Negara yang memiliki latar belakang, budaya, etnis,  ekonomi, ideology dan perbedaaan Bahasa.

Teori komunikasi internasional muncul  karena adanya fenomena-fenomena yang terjadi yang akhirnya dikaji oleh para ahli komunikasi  sebagai bentuk perefleksian keprihatinan pada masa itu. Di dalamnya membahas tentang kegunaan teori pendekatan teoritis Komunikasi internasional dalam penerapannya.

Pendekatan teoritis komunikasi internasional di antaranya :

  • Teori free flow of information muncul pada akhir perang dunia ke-2 di Negara Amerika Serikat, yang dikenal sebagai pasar bebas penjualan media yang memiliki tujuan untuk memasarkan barang dan jasa,  secara global yang diperjuangkan oleh para pemilik media untuk mendapatkan hak-hak mereka dalam menjual dan melakukan penyebaran informasi.  Karena pada masa itu media yang ada di Negara Amerika Serikat kurang diminati dalam pemasaran global.
  • Modernization theory di dalamnya membahas tentang, komunikasi massa internasional digunakan sebagai alat penyebaran informasi  dalam bidang ekonomi dan politik yang modern kepada Negara-negara yang baru saja merdeka.
  • Dependency theory, muncul pada tahun 1960 dan 1970 di AS, yang memiliki tujuan untuk melakukan pembangunan pada Negara-negara berkembang dengan mendominasi Negara-negara maju.
  • Structural imperialsme, adalah teori yang mengecam Negara maju terhadap Negara berkembang, melakukan kekuasaan terhadap Negara lain.
  • Hegemoni, yaitu mengkonseptualisasikan media massa terhadap politik, untuk kepentingan kelompok-kelompok elit.
  • Critical theory, yaitu teori yang digunakan oleh masyarakat untuk melakukan kritik  dengan menerapkan pengetahuan dari ilmu-ilmu social dan humaniora. Masyarakat dapat mengkritik sebuah kejadian internasional melalui media secara manusiawi dan berbudaya. Peng aplikasian critical theory dalam hegemoni dalam bidang politik berdasar pada agama, entnis dan budaya.
  • Public sphere, ruang public yang dimanfaatkan untuk berkomunikasi melalui dunia nyata dan dunia maya, dunia maya masyarakata dapat menggunakan berbagai platform . public sphere ini memiliki cakupan yang luas yang menjangkau seluruh dunia.
  • Culture studies,  mengkaji unsur kebudayaan dan praktek budaya serta yang berkaitan dengan kekuasaan. Tujuannya adalah untuk mengungkapkan hubungan kekuasaan serta mengkaji bagaimana hubungan tersebut dapat mempengaruhi berbagai bentuk kebudayaan (sosial-politik, ekonomi, ilmu pengetahuan, hukum dan lain-lain). Culture studies merupakan budaya yang ada terdapat dalam komunikasi internasional, semisal AsiaInggris (agama, budaya)
  • Discourses of globalization, teori yang membahas tentang wacana globalisai. Dengan adanya wacana globalisasi menyebarkan modernisasi, mensejahterakan dunia, informasi semakin mudah tersebar dan teknologi mengalami perkembangan. Wacana globalisasi bukan objek tetapi fenomena global.
  • A critical political-economy for the twenty-first century, yang berfokus pada karakteristik media dan komunikasi transnasional perusahaan untuk melakukan perubahan dalam organisasi perdagangan dunia.

Perkembangan komunikasi internasional dari zaman dahulu sampai zaman modern berkutat pada kekuasaan, komunikasi internasional tidak dapat dipisahkan dari kelompok elit (politik) karena memiliki satu kesatuan sebagai alat untuk mempengaruhi dan dipengaruhi. Dengan kita mempelajari komunikasi internasional kita tidak hanya menjadi wayang tetapi kita mengetahui sirkulasi fenomena-fenomena yang terjadi dalam ranah internasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun