Ternyata dalam proses komunikasi di kehidupan sehari-hari, komunikasi nonverbal jauh lebih banyak digunakan daripada bentuk verbal, hal ini dikarenakan komunikasi nonverbal bersifat lebih jujur dalam mengungkapkan suatu hal karena di lakukan secara spontan. Oleh sebab itu, komunikasi nonverbal memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari- hari terutama dalam dunia kerja. Mengapa demikian? Dalam kegiatan sehari-hari contohnya di kampus, tentunya kita tidak bisa lepas dari jenis komunikasi verbal seperti ucapan dan tulisan. Namun, komunikasi nonverbal tidak boleh dilupakan karena dapat menunjang skill komunikasi kita baik di kampus maupun saat bekerja nanti. Bagaimana komunikasi nonverbal bisa menunjang skill berkomunikasi? Sebelum membahasnya mari kita simak terlebih dahulu apa itu komunikasi nonverbal?
Istilah komunikasi nonverbal mulai diperkenalkan oleh seorang psikiater bernama Jurgen Ruesch dan penulis Weldon Kees lewat buku Nonverbal Communication: Notes on the Visual Perception of Human Relations pada tahun 1956 (ThoughtCo). Di Indonesia sendiri, seorang ilmuan Adityawarman memberikan gagasannya mengenai komunikasi nonverbal. Menurutnya, komunikasi nonverbal merupakan suatu komunikasi yang tidak menggunakan kata-kata. Dengan kata lain, terdapat bentuk pesan lain yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan dan hal tersebut bukanlah kata-kata. Dalam komunikasi langsung, ketika bertatap muka misalnya, maka ucapan atau suara yang dikeluarkan oleh pembicara merupakan bagian dari komunikasi verbal, sementara pandangan wajah, fokus mata, mimik wajah, dan lain sebagainya merupakan bagian dari komunikasi nonverbal. (PakarKomunikasi)
Dari pengertian di atas dapat kita simpulkan bahwa komunikasi nonverbal (nonverbal communication) adalah kebalikan dari komunikasi verbal, secara praktis komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang tak terucapkan (unspoken communication). Namun, jika kita mampu menggabungkan kedua jenis komunikasi ini dengan baik, maka akan meningkatkan skill komunikasi yang berpengaruh besar pada karier kita kedepan. Seperti yang dijelaskan oleh The Balance Careers, saat kita mengikuti tes interview pastinya rekruter tidak hanya menilai kita dari kemampuan verbal saja. Pasalnya, gestur tubuh, nada suara, hingga tatapan mata juga akan ikut diperhatikan.
Dilansir dari Verywell Mind, berikut adalah jenis komunikasi nonverbal yang perlu kita pahami karena sangat penting untuk menunjang skill komunikasi, di antaranya :
1. Ekspresi wajah
Ekspresi wajah menjadi bagian penting dari komunikasi nonverbal, karena melalui ekspresi kita dapat memberikan banyak informasi pada lawan bicara kita.
Misalnya, saat kita merasa excited dengan lawan bicara maka ekspresi wajah seperti tersenyum akan muncul. Sedangkan, saat sudah bosan maka ekspresi wajah cemberut akan keluar dengan sendirinya. Ekspresi wajah akan menjadi hal pertama yang dilihat bahkan sebelum kita mulai berbicara. Pasalnya, saat kita menunjukkan ekspresi wajah yang jutek pastinya akan membuat orang lain merasa terganggu. Itulah mengapa menjaga ekspresi wajah sama pentingnya dengan menjaga perkataan saat berbicara.
2. Penampilan
Penampilan yang ditunjukkan mulai dari model dan warna pakaian, gaya rambut, hingga gaya makeup juga sangat perlu diperhatikan. Misalnya, saat kita akan melakukan tes interview kerja tentunya penampilan juga akan dinilai oleh para rekruter, itulah mengapa saat akan melakukan tes interview kita harus selalu memilih pakaian yang tepat. Selain itu, gaya rambut dan gaya makeup juga harus di perhatikan karena akan ikut dinilai, jadi jangan sampai kita memberikan kesan pertama yang kurang baik pada rekruter hanya karena penampilan yang kurang rapih.
3. Postur
Postur adalah cara seseorang memposisikan tubuhnya saat berbicara secara alami tergantung pada situasi, lingkungan, dan bagaimana perasaannya. Itulah mengapa dari postur lawan bicara kita bisa mendapatkan informasi misalnya mengenai suasana hatinya. Contoh, saat ada orang sedang bicara dengan menyilangkan tangan dan dahinya berkerut, maka kemungkinan ia sedang merasa kesal dan marah karena suatu hal. Oleh karena itu saat sedang bicara dengan orang yang dihormati tidak hanya ucapan yang perlu dijaga, tapi bahasa tubuh juga perlu diperhatikan.
4. Gestur
Gestur adalah bahasa tubuh berupa gerakan anggota badan seperti gerakan tangan atau bagian tubuh lainnya, hal yang satu ini cukup beragam dan biasanya terjadi secara sengaja atau tidak disengaja. Dalam dunia kerja, gestur tubuh akan menjadi perhatian saat kita sedang berbicara dengan atasan atau klien. Misalnya, kita menunjukkan gestur tubuh yang tidak nyaman saat berbicara, maka lawan bicara akan tahu jika kita merasa terganggu. Selain itu, gestur seperti mengacungkan tangan saat akan bertanya di waktu rapat juga akan menunjukkan bahwa kita orang yang sopan karena tidak ingin memotong pembicaraan orang lain.
5. Sentuhan
Sentuhan juga menjadi salah satu contoh dari komunikasi nonverbal. Namun, sentuhan akan lebih cocok dilakukan pada orang yang sudah kamu kenal lebih akrab, karena jika kita melakukan sentuhan dengan orang yang belum dikenal pastinya akan terjadi kecanggungan atau bahkan salah paham. Sentuhan memang umumnya digunakan untuk mengkomunikasikan dukungan atau memberikan kenyamanan kepada orang lain. Misalnya, ada teman kita yang sedang sedih, maka kita bisa menunjukkan empati dengan memegang tangannya atau mengusap punggungnya.
Demikian penjelasan mengenai komunikasi nonverbal sebagai penunjang skill komunikasi. Semoga kita tidak lagi meremehkan jenis komunikasi yang satu ini ya, karena ternyata komunikasi nonverbal bisa berdampak besar pada karier kita kedepannya. Tetapi perlu di ingat, bahwa selain komunikasi nonverbal masih ada banyak hal lain terkait kemampuan diri yang harus dikembangkan agar karier semakin cemerlang.
Uswatun Hasanah, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H