Melihat latar belakang dari bapak Kojer (seorang pedagang soto), maka kelompok kami lebih menekankan untuk mengutamakan pemberdayaan bagi masyarakat dalam artian tidak hanya tanggap darurat memenuhi kebutuhan pangan, akan tetapi lebih kepada memberdayakan masyarakat melalui potensi yang ada di lingkungan dan dikembangkan menjadi skill. Dimana produksi pangan kemudian distribusi hingga dengan penerimanya melibatkan upaya-upaya yang bersifat pemberdayaan masyarakat itu sendiri.
Oleh karena itu kami tidak hanya memberikan bantuan berupa sembako kepada bapak kojer, tetapi kami juga memberikan sebuah gerobak soto beserta perlengkapan nya dengan tujuan agar bapak kojer bisa menjalankan kembali usahanya secara berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Melihat wajah bapak kojer yang penuh semangat dalam berusaha seakan mengingatkan kami betapa berharganya sebuah bantuan kecil bagi mereka yang membutuhkan. Rasa syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah mempercayai kami menjadi pelantara untuk membantu mereka yang tak berdaya.
Terimakasih, kini Muhammadiyah tetap eksis sebab gerakan menolong kesengsaraan pada kaum duafa inilah yang menjadi modal utama untuk terus berupaya menolong masyarakat terdampak akibat Pandemi Covid-19.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H