Jika kita lihat dan rasakan pada saat di masa pandemi seperti sekarang ini, memang sangat sulit untuk menjauhkan diri dari sosial media, tapi tidak ada salahnya kalau kita meluangkan waktu untuk rehat sejenak pada kehidupan yang ada di dunia maya dan melakukan puasa bermain media sosial apabila hal tersebut bisa menjadi toxic pada diri sendiri, terutama bagi para remaja. Kenapa?Karena proses pembentukan identitas akan terjadi ketika masa remaja, apalagi identitas akan terus berkembang dan bisa saja berubah-ubah tergantung kondisi di sekitarannya, dinamis bukan? Ini adalah hal yang wajar. Oleh karena itu, untuk mengkonsistenkan suatu karakter identitas di nilai amatlah susah, akan tetapi hal tersebut kembali lagi kepada diri kita masing-masing. Selayaknya media sosial yang bisa digunakan siapa pun, maka krisis identitas juga bisa terjadi pada siapa saja tanpa memandang kelompok usia dan paruh baya.Â
So, jangan lupa memanusiakan diri sendiri. Bulatkan tekad, gali potensi sebanyak-banyaknya, dan berpikirlah selalu bahwa dirimu tidak akan pernah sendirian, be yourself there’s no one better and you’ll never walk alone!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H