Mohon tunggu...
Financial

Pemahaman tentang Teori Konsumsi dalam Bidang Ekonomi Islam

25 Oktober 2018   20:17 Diperbarui: 25 Oktober 2018   20:28 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Konsumsi mempunyai urgensi yang besar dalam setiap perekonomian manusia, di karena kan tidak ada kehidupan bagi manusia tanpa adanya konsumsi. Begitu pentingnya pengaturan konsumsi, maka khalifah umar bin khatab pada masa kekhalifahannya memberikan perhatian yang penting bagi konsumsi, diantaranya (Al Haritsi, 2008).

Dengan Demikian pula Terkadang muncul tindakan ekstrim didalam mengakses kebutuhan, ada juga sebagian orang yang sangat berlebihan dalam memenuhi kebutuhannya mereka sehingga timbul sikap berlebihan. 

Dalam ekonomi islam semua  kebutuhan kita itu perlu adanya keseimbangan, dalam melakukan konsumsi nilai yang telah diterima itu harus sebanding dengan yang sudah dikeluarkannya  sehingga terjadi keseimbangan bukan berlebihan. Konsumsi yang dilakukan oleh mereka atau konsumen bisa berubah karena disebabkan oleh beberapa faktor .

beberapa aturan yang dapat diterapkan untuk mewujudkan rasioanalisme dalam konsumsi yaitu:

Tidak boleh hidup bermewah-mewahan

Pelarang israf, tabdzir, dan safih

Keseimbangan dalam berkonsumsi

Larangan berkonsumsi atas barang atau jasa yang membahayakan

Konsumsi dalam ekonomi islam

Di Dalam hal ini konsumsi islam ini pun mengajarkan sangat moderat dan sederhana, tidak berlebih-lebihan, tidak diboleh boros dan agar kita tidak kekurangan akibat pemborosan tersebut. Konsumsi meliputi keperluan, kesenangan,dan kemewahan. Kesenangan dan keindahan diperbolehkan asal kan tidak berlebih-lebihan, yaitu sampai melebihi batas yang butuhkan oleh tubuh kita dan tidak juga sampai melebihi batas-batas makanan yang dihalalkan.

Dalam islam saja tingkat harga tidak cukup untuk mengurangi konsumsi barang yang mewah, tetapi kita dibutuhkan faktor moral dan sosial. Sebaiknya manusia  bersifat moderat dalam pengeluaran sehingga tidak melemahkan kekuatan perekonomi masyarakat akibat pemborosan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun