Mohon tunggu...
uswahiqni86
uswahiqni86 Mohon Tunggu... Guru - uswahiqni86@gmail.com

uswatun

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pengasuhan Anak Pekerja Pabrik oleh Nenek Atau Saudara, Sudah Tepatkah?

31 Oktober 2019   10:00 Diperbarui: 31 Oktober 2019   10:11 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Esai diulis oleh Uswatun 161340000009 

PRODI PGPAUD UNISNU JEPARA 

Pengasuhan anak Ibu pekerja pabrik oleh nenek atau saudara, sudah tepatkah ?

Perkembangan industri  garment yang didirikan di Jepara saat ini sangatlah menjamur, hampir ditiap pelosok desa di Jepara diditrikan garment yang notabene pemiliknya adalah orang luar negri, di garment, pengelolanya menjanjikan gaji lumayan dengan segala fasilitas menggiurkan serta bonus ynag menanti di tiap bulannya, hal tersebut membuat siapapun tak kuasa tuk menolak iming-iming tersebut.pabrik tersebut sebagian besar mencari karyawan wanita dengan rentang usia 18-30 tahun.

Banyak wanita berlomba-lomba memasukkan surat lamaran mereka dengan dalih ingin mempunyai gaji besar demi peningkatan taraf hidup keluarga, pihak perusahaanpun dengan mudahnya menerima karyawan wanita ynag sudah memenuhi kriteria. Setelah resmi menjadi karyawan pabrik, merekapun wajib mematuhi jam kerja efektif yaitu mulai pukul  07.30 - 16.00 bahkan kadang sampai jam 21.00 dihitung lembur,  tak heran banyak sekali anak-anak kecil yang banyak dititipkan pada nenek ataupun saudara untuk diasuh  sementara ibunya menjadi buruh di pabrik.

Ibu pekerja tidak peduli lagi dengan kualitas pengasuhan yang anak mereka dapatkan, yang terpenting bagi mereka adalah anak mereka ada yang menemani dan mengasuh selama mereka bekerja di pabrik. Mereka tak memikirkan dampak psikologis dan sosial yang akan dialami anak mereka ke depannya.

Ibu pekerja tidak menyadari bahwa mereka telah melewatkan fase tumbuh kembang anak mereka yang sangat penting, fase tumbuh kembang yang sangat penting karena menjadi dasar dari tumbuh kembang brikutnya, yaitu masa golden age atau lebih dikenal dengan masa keemasan, dimana tingkat tumbuh kembang anak pada masa ini sangat  pesat. Ibu pekerja tidak peduli akan hal itu, padahal, masa itulah yang menjadi penentu akan fase berikutnya.

Bahkan di Negara Jepang, seorang ibu harus tetap menemani anak dalam tahap tumbuh kembangnya sampai anak berusia 14 tahun karna pada fase itulah anak mulai belajar mengenal ilmu hidup dengan bimbingan orangtua, apabila anak ditinggal sendiri tanpa pengasuhan maka sang ibu akan mendapatkan hukuman dari pihak kepolisian karna telah menelantarkan anaknya. Telah dilakukan penelitian terhadap anak -- anak di tingkat PAUD usia 0-6 tahun.

Penelitian tersebut menujukan bahwa 70 dari 100% anak -- anak yang mendapatkan pengasuhan  dari neneknya cenderung anaknya tempramen, tantrum, konsumtif dan manja. Oleh sebab itu, penulis berpendapat bahwa Pengasuhan AUD oleh neneknya atau saudara sangat mempengaruhi tumbuh kembang AUD. Mengapa demikian? Karena ada banyak efek negatif yang dijalani oleh anak pekerja pabrik.

Efek yang pertama adalah hilangnya bonding antara ibu dan anak, mengapa demikian ? karna jam kerja pabrik yang mengharuskan karyawan wanitanya standbye di pabrik pagi-pagi  dimana anak belum bangun pagi namun ibunya sudah berangkat  bekerja, tentunya anak belum sempat bermanja-manja dengan ibunya, ketika  ibu pulang sampai larut malam, anakpun sudah tidur sehingga durasi pertemuan mereka bertatap muka sangat kurang dan hal itu akan mengakibatkan tidak adanya rasa saling terikat antara keduanya.

Anak akan merasa lebih dekat dengan pengasuhnya dibanding dengan ibunya karna setiap harinya anak menghabiskan waktu bermain dan bermanja-manja dengan pengasuhnya dibanding dengan ibunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun