Mohon tunggu...
Uswatun Chasanah Cajou
Uswatun Chasanah Cajou Mohon Tunggu... Pelajar -

Menulis hidup, hidup menulis.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Yang Ditunggu yang Dirindu

10 Agustus 2015   22:10 Diperbarui: 10 Agustus 2015   22:10 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Kau tahu? Wanita paling tidak mampu ditolak cintanya. Tapi yang lebih harus kau tahu, pelakunya ialah dirimu. Maka, sekarang biarkan aku menunggu.

 

Menunggu apa? Menunggu kamu berpenyakit. Hingga sisa tulang dan kulit. Tak bisa bangkit. Dan tiada apa pun bisa kau ungkit. Atau, yang lebih kutunggu. Ialah kamu kaku. Lalu jadi batu. Lalu ....

Ketika itu, aku mau ada. Datang tanpa kaularang. Memeluk tanpa kau tolak. Dan mengucap cinta tanpa (bisa) kaubantah. Dan lalu ... benang-benang rindu kupintal jadi kafan yang paling sudi menemanimu. Clp. 10/8/15 | Ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun