Â
Kau tahu? Wanita paling tidak mampu ditolak cintanya. Tapi yang lebih harus kau tahu, pelakunya ialah dirimu. Maka, sekarang biarkan aku menunggu.
Â
Menunggu apa? Menunggu kamu berpenyakit. Hingga sisa tulang dan kulit. Tak bisa bangkit. Dan tiada apa pun bisa kau ungkit. Atau, yang lebih kutunggu. Ialah kamu kaku. Lalu jadi batu. Lalu ....
Ketika itu, aku mau ada. Datang tanpa kaularang. Memeluk tanpa kau tolak. Dan mengucap cinta tanpa (bisa) kaubantah. Dan lalu ... benang-benang rindu kupintal jadi kafan yang paling sudi menemanimu. Clp. 10/8/15 | Ilustrasi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI