Mohon tunggu...
A. Anjasyah
A. Anjasyah Mohon Tunggu... Penulis - Anak Lanange Simbo' Aminah.

Hobi/baca/tulis/Ngaji.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menyikapi Salam Lintas Agama: Analisis Teologis dan Sosiologis

14 Juni 2024   09:17 Diperbarui: 14 Juni 2024   09:25 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salam lintas agama bisa memperkuat solidaritas sosial tanpa menghilangkan identitas religius masing-masing. Ini dapat membantu menciptakan lingkungan di mana semua individu merasa dihargai dan diterima.

Fatwa yang mendukung salam lintas agama dapat dilihat sebagai langkah progresif dalam memperkuat kerukunan antar umat beragama. Dari perspektif teologis, ini bisa dianggap sebagai implementasi nilai-nilai universal agama, seperti perdamaian, kasih sayang, dan penghormatan. 

Dari perspektif sosiologis, salam lintas agama bisa berkontribusi pada pembangunan masyarakat yang lebih inklusif dan harmonis, yang sangat penting dalam konteks negara multikultural seperti Indonesia.

Pendekatan ini bukan tanpa tantangan, terutama dari segi pandangan teologis konservatif. Namun, dialog dan pendidikan yang terus menerus tentang pentingnya toleransi dan penghormatan lintas agama dapat membantu mengatasi hambatan-hambatan tersebut.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun