Dari jenis menu yang rata-rata di pesan adalah menu yang bisa didapat dengan harga minimal di warkop SJ. Harga seperti itu merupakan harga yang sangat terjangkau bagi pengunjung yang rata-rata mahasiswa.
Tidak harus menggunakan pakaian bermerek untuk nongkrong di SJ, apa lagi sampai menggunakan minyak rambut biar terlihat wet looking, bagi yang punya rambut ya.Â
Pada saat menunggu pesanan datang, banyak sekali saya melihat pengunjung dengan penampilan yang biasa-biasa saja, jaket hoody, kaos oblong, sarung, celana pendek, dan jeans, bahkan ada beberapa yang menggunakan alas kaki berupa sandal jepit. Rata-rata kaum perempuan yang mengunjungi Warkop SJ menggunakan pakaian dengan warna selaras atau tidak mencolok.
Warung Kopi Secangkir Jawa dapat memenuhi segala kebutuhan mereka dengan status ekonomi pas-pasan namun nyaman. Hadirnya SJ di tengah maraknya tempat tongkrongan dengan fasilitas dan harga selangit tembus, layaknya mereka yang sembuh dari virus Corona. Kaos oblong bawahan sarung lengkap dengan sandal jepit adalah modal sederhana untuk menikmati kopi di warkop SJ.
"Kopi Hitam Manis?" Saya anggukan kepala.
Kopi hitam pesanan ku sudah datang, mari yang mau join.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H