Pengalaman mewawancarai seorang senator DPD RI, merupakan pengalaman yang tidak terlupakan. Bagaimana tidak, kita diberikan kesempatan untuk berbincang dan bertanya-tanya tentang sosok publik figur sekaligus wakil rakyat yang duduk di kursi terhormat yaitu MPR dari unsur DPD. Seperti diketahui, anggota MPR terdiri dari dua unsur, yaitu unsur DPR RI dan DPD RI. Hari itu, tepatnya Jumat, 20 Agustus 2021 bertempatan di ruang tamu VIP rektor UNJ dilakukan Podcast yang digelar oleh Pengurus Pusat IKA UNJ atau Podcast IKA UNJ.
Pada dua hari sebelumnya, Rabu, 18 Agustus 2021 Podcast IKA UNJ menghadirkan tiga sosok alumni yang telah sukses dalam bidang tugasnya. Alumni tersebut adalah ibu Dra. Nahdiana, kepala Disdik DKI Jakarta yang diwawancarai oleh podcaster Dr. Bombom Dirgantara, M.Pd. Adapun yang kedua adalah bapak Drs. Sugeng Suparwoto selaku ketua Komisi VII DPR RI yang diwawancarai oleh podcaster Defrizal, S.Pd. Sedangkan alumni terakhir yang mengisi podcast pada hari itu adalah bapak Dr. Suseno, M.Pd. yang menjabat sekretaris eksekutif rektor UNJ dan diwawancarai oleh podcaster Erfan, S.Pd.
Jumat itu, ada dua alumni yang hadir mengisi Podcast IKA UNJ, yang pertama adalah Ibu Prof. Dr. Hj. Sylviana Murni, S.H., M.Si. dan Komika Bung Tata, S.Pd. Pada sesi pertama pewancara senator adalah saya sendiri yang didaulat oleh pengurus IKA UNJ untuk menjadi podcaster dari senator yang keren beken. Sedikit agak grogi dan gugup di awal, namun karena akan dilihat publik maka kegugupan tersebut bisa diatasi sedikit demi sedikit.Â
Ibu Prof. Dr. Hj. Sylviana Murni, SH. M.Si. merupakan sosok wanita tangguh yang merupakan asli betawi. Dilahirkan di Jakarta dari orang tua yang juga asli Betawi yaitu dari Jatinegara dan Cikini. Dibesarkan dalam suasana keluarga besar yang demokratis dan religius sehingga ibu Sylvi bisa berkembang dan sukses sampai saat sekarang. Perjalanan karirnya sebagai abdi negara sangat panjang, dan dalam sejarah karier nya, beliau adalah pribadi yang dipercaya untuk memimpin suatu jabatan yang baru pertama kali dijabat oleh kaum hawa.Â
Beliau pernah menjadi kepala dinas pendidikan, walikota wanita pertama di Jakarta, kepala satpol PP DKI Jakarta yang pertama, serta Deputi Gubernur wanita pertama di DKI Jakarta. Bagi beliau tugas harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan kepercayaan diri yang tinggi serta senantiasa belajar dan belajar serta mampu beradaptasi dengan lingkungan baru. Beliau juga pernah menjadi anggota DPRD DKI Jakarta periode (1997-1999).
Beliau menempuh pendidikan S1 di tempuh di Universitas Jaya Baya, sedangkan S2 ditempuh di Universitas Indonesia pada prodi Manajemen Kependudukan Fakultas Ekonomi. Jenjang doktornya ditempuh di program studi Manajemen Pendidikan PascaSarjana UNJ dan dapat menyelesaikan studi selama 20 bulan disela-sela kesibukannya sebagai kepala dinas saat itu.Â
Bu Sylvi pernah menjadi None Jakarta tahun 1981 dan menikah dengan bapak H. Gde. Sardjana, Dipl. Ing. SE., M.M. Menurutnya sosok pa Gde merupakan suami yang sangat mendukung dan mendorong istri untuk dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Gelar guru besar diperoleh dari Universitas Muhamadiyah Prof. Dr. Hamka.
Bu Sylvi juga pernah maju menjadi calon gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Agus Harimurti Yodhoyono (AHY), namun gagal masuk ke putaran kedua. Akhirnya pada pemilu 2019 beliau memutuskan menjadi anggota DPD dari DKI Jakarta dan akhirnya terpilih menjadi Senator dari Jakarta dan duduk di DPD dan MPR periode 2019-2024.
Saat sekarang menjadi anggota DPD beliau siap selama 24 jam untuk melayani warga DKI Jakarta, oleh karena gawainya selalu hidup selama 24 jam dan siap merespon apabila ada telpon ataupun aduan yang masuk dari warganya. Segala aktivitas kegiatan sehari-hari selaku senator, ia rekam laporkan dalam buku yang berbentuk majalah yang dapat dibaca oleh semua orang dan dapat menjadi bahan pertanggungjawaban sebagai anggota DPD.
Walaupun sesibuk apapun, beliau tetap memberi perhatian kepada keluarga, sehingga keluarganya berjalan dengan harmonis, kedua anaknya sudah menikah dan sudah bekerja sesuai bidangnya. Hal yang terpenting ditanamkan dalam keluarga menurutnya adalah agama, sehingga dimanapun anak-anaknya berada atau bertugas maka tidak akan melupakan agama dan tuhannya.
Dalam kesempatan tersebut Ketua Umum IKA UNJ, bapak Juri Ardiantoro, Ph.D. berkenan memberikan kenang-kenangan kepada Ibu Sylvi. Sukses dan sehat selalu, Ibu senator dengan kesibukan yang luar biasa. Terima kasih untuk waktu dan sharingnya yang luar biasa untuk keluarga besar IKA UNJ.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H