Di era milenial ini perkembangan alat transportasi semakin pesat. Khususnya dibidang jasa angkutan, seperti hal nya kemajuan dalam hal ojek. Saat ini tengah marak ojek online (ojol) di pusat kota atau pun kabupaten, tak terkecuali Kepanjen. Hal itu sedikit banyak berdampak pada transportasi lain salah satunya yakni becak.
Jasa angkutan roda tiga itu, saat ini masih banyak terlihat di pinggir jalan protokol Kepanjen salah satunya di jalan raya sekitar stasiun Kepanjen. Seperti hal nya tukang becak yang satu ini, sebut saja Jainuri. Pria yang sudah berumur 45, asal dusun Penarukan kecamatan Kepanjen itu bertahan menjadi tukang becak sampai saat ini.
"Becak dulu dan sekarang beda. Sekarang cuma bisa narik 2-4 kali. Kalau dulu lebih ramai, sekarang kan sudah banyak yang pakai motor," ujar Jainuri, Senin (27/05/24) di jalan stasiun.
Apalagi, lanjut dia, transportasi atau angkutan saat ini juga banyak salah satunya adalah ojek online. Sehingga, dirinya tak bisa berbuat banyak dan hanya bisa menjalani pekerjaan yang telah ia tekuni selama bertahun-tahun tersebut.
Bahkan, lanjut kata Jainuri, dalam sehari terkadang tak dapat penumpang sama sekali. Namun ia tidak mengeluh dan tetap menekuni pekerjaan nya itu.
"Meski sehari tidak dapat penumpang. Namun, bisa berkumpul dengan teman-teman itu sudah cukup bagi saya dan membuat hati bahagia," ungkapnya.
Tukang becak lain, Darmaji (49) menambahkan, jika dirinya sudah menggeluti profesi ini sejak tahun 1995 silam. Saat ini penghasilan nya pun sangat pas-pasan "per hari dapat sekitar Rp 20.000- Rp 35.000,"ungkap Darmaji.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H