Cerita Rakyat: Tuan Borneo, merupakan histori yang sangat mendalam dan memiliki makna yang mengharukan sekaligus memotivasi. Ada enam belas cerita yang di latar belakangi tokoh -- tokoh dalam cerita pendek memiliki karakter kuat serta berkepribadian baik hati, kreatif, pandai. Misalkan Kompas Poiter, seorang remaja yang menyelam dalam dunia lain saat pingsan.Â
Bermodalkan kompas dan payung ia terbang dengan benda itu, melewati berbagi kejadian mengerikan serta keajaiban dalam perjalanan sampai akhirnya tiba di Ka'bah, yang dari jauh sekali cahayanya terlihat bersinar sampai ke langit. Kemudian ada Dayo, dari cerita Tuan Borneo, seorang remaja melayu yang menemukan hutan berlumut mendekati bawah pegunungan Karst.Â
Berdasarkan kejadian yang terus terjadi, hutan di tanah Borneo mengalami kehancuran di sengaja akibat kepentingan komersial, Dayo tidak ingin itu terjadi kepada Hutan Lumut yang indah tersebut, Dayo akan melindunginya, itu adalah perjuangan yang berat.Â
Ada lagi satu cerita yang mungkin kalian suka, cerita ini menggambarkan dirimu, saya tahu itu sebagai penulis. Naik pesawat, di latar belakangi remaja tampan dan pandai, yang bekerja sebagai tukang service jam tangan, impian itu akankah dapat terkabul mengingat dirinya adalah seorang yang hidup dalam kekurangan.Â
Raket Nilon Pancing, seorang ibu merajutkan nilon pancing pada raket rusak yang ia temukan di tempat sampah, raket itu akan menjadi hadiah naik kelas anaknya.Â
Meteor, seorang anak laki -- laki tidak naik kelas lantaran dirinya kurang pandai di sekolah namun pintar dalam soal lain untuk dirinya, ibu tiri dan ayah kandungnya menghukumnya tinggal di rumah sendiri dengan sengaja listrik dipadamkan. Anak itu takut akan kegelapan, namun batu meteor membantu menerangi. Â
Masih banyak cerita lain, yang mewakili diri kita, saya tidak yakin namun ada hal di mana anda akan bersedih dan bertanya, ' aku juga seperti ini! ' Karena itu, anda perlu membaca semua ceritanya, temukan bagaimana semua tokoh ini bangkit, berjuang dan menuju harapan.Â
Â
Penulis: Ahmad Yusuf
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H