Profesi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan suatu bidang pekerjaan yang harus menempuh pendidiakn keahlian tertentu, seperti kejuruan atau keterampilan lainya. Kegiatan yang dilakukan biasanya harus memiliki izin yang diberikan oleh negara. Berbagai jenis profesi yang dapat dikenalkan kepada anak adalah, dokter, guru, petani, pilot, masinis, Polisi, sopir, nahkoda, dan masih banyak lagi. Jenis profesi tersebut dapat dikenalkan dengan berbagai cara sederhana seperti membacakan buku cerita tentang seseorang dengan profesi tertentu atau mengajak anak menonton video yang menampilan profesi-profesi tersebut. Cara lain untuk memperkenalkan profesi kepada anak dapat dilakukan dengan cara yang menarik yaitu teknik Role Play  (Bermain Peran).
Teknik Role Play  adalah metode pembelajaran yang dilakukan dengan mengajak anak untuk memainkan peran tertentu dengan naskah yang telah disiapkan atau dapat juga secara spontan. Role play  adalah usaha dramatisasi tingkah laku yang dilakukan dalam ruang lingkup sosial dimana bertujuan untuk melatih anak belajar menghargai perasaan orang lain, berlatih dalam berbagi tanggung jawab, serta membantu anak untuk cepat dalam mengambil keputusan secara spontan (Juhji, 2018). Role Play merupakan suatu proses belajar yang akan memberikan stimulus kepada anak untuk dapat berperan sebagai tokoh lain. Anurrahman (2014) mengatakan  bahwa Role Play  merupakan cara anak dalam memahami suatu pengajaran yang dilakukan dalam bentuk imajinasi dan penghayatan. Bentuk pembejaran IRole Play dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk terlibat dalam serangkaian situasi belajar yang telah dirancang oleh guru, sehingga anak dapat terlibat secara langsung dalam pembelajaran yang dilakukan (Oemar Hamalik,2004).
Pendapat mengenai Role Play  tersebut dapat disimpulkan bahwa teknik ini memberikan kesempatan kepada anak untuk menjadi tokoh lain dimana tingkah laku yang dilakukan berkaitan dengan ruang lingkup sosial dan dilakukan sebagai upaya anak untuk memahami dan mempelajari berbagai konsep dengan cara mereka berimajinasi serta menghayati peran yang dimainkan, hal ini juga bertujuan untuk melatih anak dalam bersikap menghargai orang lain, bertanggung jawab dan berlatih dalam mengambil keputusan dengan cepat. Melalui teknik ini, anak tidak hanya diajak untuk mengenal berbagai peran, tetapi juga dapat mengembangkan keterampilan sosial dan emosional. Dengan teknik Role play  kita bisa memperkenalkan anak pada profesi dengan cara mengajak anak untuk memainkan drama dimana anak memerankan profesi yang telah ditentukan  atau terbesit secara spontan.
Drama adalah sandiwara berupa pertunjukan yang ditunjukkan dihapadan penonton. Dalam lingkup anak, Drama adalah sastra anak yang ditulis dalam bentuk dialog yang tujuanya tidak hanya sekedar dibaca melainkan juga dimainkan oleh aktor dalam sebuah pertunjukan diatas pentas. Teknik Role play dalam memperkenalkan anak mengenai profesi bisa dilakukan melalui pentas drama anak sederhana di kelas. Drama anak digunakan sebagai sarana dalam menjalankan teknik Role Play sangat efektif untuk memperkenalkan berbagai profesi yang ada kepada anak. Ketika mereka melakukan drama anak dengan memainkan peran  berbagai profesi yang ada, anak kan mangalami dan memahami berbagai peran profesi dalam kehidupan nyata secara langsung. Drama yang merupakan sarana memberikan kesempatan langsung kepada anak untuk berperan  menjadi berbagai macam profesi, seperti dokter, guru, polisi, tentara, masinis, pilot, dan profesi lainya sehingga mereka dapat merasakan dan mengeksplorasi tugas dan tanggung jawab yang ada. Drama anak sebagai media pembelajaran menciptakan suasana yang menyenangkan dan interaktif, sehingga memudahkan anak untuk memahami informasi dan menjadikan proses belajar lebih menyenangkan dan bermakna.
Pentas drama anak sederhana di kelas dapat dilakukan degan cara sebgai berikut : (1) guru menyiapkan materi atau permasalah. (2) guru memilih siswa untuk memainkan peran tertentu dan Latihan, (3) Guru memberikan instruksi kepada siswa, (4) Guru memilih peran siswa lain sebagai pengamat. (5) Pertunjukan dan diskusi oleh tim pengamat. (6) evaluasi setelah pertunjukan (Omer Hamalik). Dari Langkah umum tersebut dapat diterapkan dalam drama anak tema profesi sebagai berikut :
- Pilih Profesi yang Akan Dikenalkan : Tentukan profesi yang ingin diperkenalkan kepada anak, seperti dokter, polisi, guru, petani, atau profesi lainnya. Pilih profesi yang relevan dan menarik bagi usia serta minat anak.
- Penjelasan Singkat tentang Profesi : Sebelum memulai permainan peran, beri penjelasan singkat tentang profesi yang akan dimainkan. Jelaskan tugas, tanggung jawab, dan kegiatan utama yang dilakukan oleh seseorang dalam profesi tersebut. Ini akan memberi gambaran kepada anak tentang apa yang mereka akan perankan.
- Tentukan Peran dalam Drama : Bagi anak-anak dalam kelompok kecil atau pasangan dan beri mereka peran yang berbeda-beda dalam profesi yang sama. Misalnya, jika profesi yang diperkenalkan adalah dokter, satu anak bisa berperan sebagai dokter, yang lain sebagai pasien, dan sebagainya. Jika ada lebih banyak anak, tambahkan peran tambahan seperti perawat, apoteker, atau keluarga pasien.
- Persiapkan Properti dan Kostum : Sediakan alat peraga atau kostum sederhana yang sesuai dengan profesi yang akan diperankan. Misalnya, anak yang berperan sebagai dokter bisa mengenakan jas putih dan stetoskop mainan. Properti ini membantu anak lebih menghayati peran mereka.
- Latihan Sederhana : Latih anak-anak dengan situasi yang sesuai dengan profesi yang sedang dimainkan. Misalnya, jika mereka memerankan dokter dan pasien, buatlah skenario yang melibatkan pemeriksaan kesehatan atau percakapan tentang gejala penyakit. Berikan arahan yang jelas dan dorong anak-anak untuk saling berinteraksi sesuai dengan peran mereka.
- Mulai Bermain Peran : Biarkan anak-anak memainkan peran mereka dengan bebas sesuai dengan situasi yang telah dipersiapkan. Dorong mereka untuk mengembangkan ide dan berbicara sesuai dengan peran mereka, namun tetap dalam koridor yang edukatif dan sesuai dengan profesi yang diperkenalkan.
- Diskusi dan Refleksi : Setelah sesi bermain peran selesai, ajak anak-anak berdiskusi tentang pengalaman mereka. Tanyakan apa yang mereka pelajari tentang profesi tersebut, perasaan mereka saat memainkan peran, dan apa yang mereka rasa penting dalam profesi yang diperankan. Ini membantu anak-anak untuk merenungkan pengalaman mereka dan menginternalisasi pengetahuan yang didapat.
      Teknik Role play  melalui srama anak memiliki banyak manfaat bagi anak, tidak hanya mengajarkan mereka tentang suatu konsep atau materi tertentu, melainkan juka membantu perkembangan mereka yang lain. Secara umum manfaat tersebut, (1) Mendukung situasi belajar melalui penga;aman langsung, (2) Memungkinkan anak mengungkapkan perasaanya, (3) Emosi dan ide anak dapat dilakukan denga sadar melalui proses kelompok. (4) Proses psikologis anak seperti sikap, nilai, perasaan, dan keyakinan dapat dilakukan dengan sadar melalui pemeranan secara spontan (Mulyana). Manfaat dari kegiatan bermain drama anak dengan Role Play untuk mengenalkan profesi adalah sebagai berikut :
- Meningkatkan Pemahaman tentang Profesi
Teknik bermain peran memungkinkan anak untuk mengalami langsung peran dan tugas dalam profesi tertentu. Dengan berperan sebagai dokter, guru, polisi, atau profesi lainnya, anak dapat lebih mudah memahami apa yang dilakukan oleh seseorang dalam pekerjaan tersebut, termasuk tanggung jawab, keterampilan, dan interaksi sosial yang terlibat.
- Mengembangkan Empati
Bermain peran membantu anak melihat dunia dari perspektif orang lain. Ketika mereka memerankan profesi tertentu, seperti menjadi seorang dokter yang merawat pasien atau seorang guru yang mengajar siswa, mereka belajar untuk menghargai peran dan kontribusi orang lain dalam masyarakat, serta merasakan tantangan dan kegembiraan yang mungkin dirasakan oleh orang yang menjalani profesi tersebut.
- Melatih Keterampilan Sosial
Drama anak dengan teknik bermain peran memungkinkan anak berinteraksi dengan teman sebayanya dalam konteks yang berbeda. Mereka belajar berkomunikasi, bekerja sama dalam tim, dan menyelesaikan masalah secara bersama-sama. Ini mengembangkan keterampilan sosial yang penting, seperti berbicara di depan umum, mendengarkan, serta menghargai pendapat dan perasaan orang lain.
- Menumbuhkan Kreativitas dan Imajinasi
Bermain peran memberi kebebasan bagi anak untuk berimajinasi dan berkreasi. Mereka bisa mengembangkan karakter dan situasi yang berkaitan dengan profesi yang sedang dipelajari. Kreativitas ini sangat penting dalam perkembangan kognitif dan kemampuan problem-solving anak.
- Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Pengambilan Keputusan
Dalam permainan peran, anak sering dihadapkan pada situasi yang membutuhkan keputusan atau solusi. Misalnya, jika anak berperan sebagai dokter, mereka mungkin perlu memutuskan cara terbaik untuk merawat pasien. Hal ini membantu anak melatih kemampuan berpikir kritis dan membuat keputusan secara mandiri.
- Mengasah Kemampuan Bahasa