Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya bersama ADB (Asian Development Bank) dan Pemerintah Kota Palopo melaksanakan program Neighborhood Upgranding and Shelter Project (NUSP-2).
Realisasi terkait kegiatan itu pada hari ini, Walikota Palopo menerima tim mission NUSP-2 di ruang kerja Walikota lantai III Kantor Walikota Palopo. Rabu 24 April 2019.
Kedatangan tamu tersebut membicarakan tentang prioritas dan pemaparan peta rencana strategi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan di mana relokasi masyarakat yang berada di pemukiman kumuh ke tempat Pemukiman yang baru yang lebih layak letaknya di kecamatan Wara Selatan di Kelurahan Sampoddo.
Permasalahan di Kota Palopo, yakni : tingginya jumlah masyarakat berpenghasilan rendah sehingga berdampak pada rendahnya pemenuhan rumah layak huni, yang kedua: kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan, yang ketiga : berkembangnya spot-spot kumuh pada kawasan pesisir dan bantaran sungai, ke empat : lokasi kawasan kumuh yang berpotensi genangan dan banjir akibat rendahnya kapasitas saluran drainase luapan sungai, dengan banyaknya rumah tidak layak huni kondisi infrastruktur kawasan yang tidak memadai kurangnya pengetahuan masyarakat tentang aturan intensitas pemanfaatan ruang dan tata bangunan.
Neighborhood Upgranding and Shelter Project (NUSP-2) Sampoddo seluas 2.1 hektar yang berada di Sampoddo. Kecamatan Wara Selatan Kota Palopo.
Lanjutnya di kota palopo ini bisa belajar dari aspek, paling menarik dari program, adapun laporannya seperti foto, video, sudah menarik dan luar biasa, dan saya bertrimah kasih kepada walikota Palopo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H