Mohon tunggu...
Usniaty
Usniaty Mohon Tunggu... Jurnalis - Publisher

â–¡ Spesifikasi Komunikasi Massa, Publisher, Trampil menulis melalui berbagai flatform media, penulis, esai, sastra, artikel, dan penulis buku Ontologi Sastra Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Melewati Subuh yang Bernafas

1 Mei 2016   05:24 Diperbarui: 1 Mei 2016   08:31 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Menunggu fajar, dari sepenuh asa menggurati pekatnya malam

Hanya tersisa embun - embun yang entah hilangnya tiada terpedulikan

Kecuali peduli para penikmat bahasa alam yang hanya segelintir orang 

Dan para penikmat bahasa alam itu dianggap orang kuno tak menyegarkan

Ceritanya....

Menunggu fajar itu syahdu

Terbuai suasana hening yang begitu damai

Berjuta - juta kali dituliskan

Entah seperti apa subuh itu di hati - hati yang kering kerontang

Yang sama sekali tidak bergeming Melihat situasi sekelilingnya,.

Dan sekarang ini..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun